LPS ingatkan BI adanya potensi perlambatan kredit properti
Merdeka.com - Kepala Eksekutif Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara mengingatkan Bank Indonesia (BI) untuk mewaspadai perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada sektor properti. Fenomena ini merupakan turunan dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate menjadi 6,5 persen. Kenaikan BI Rate membuat permintaan kredit properti berpotensi melambat.
"Saat ini kredit properti cukup tinggi namun dengan adanya aturan BI dan kenaikan BI Rate kemungkinan kredit properti bakal lamban," ujarnya saat ditemui di Gedung Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (11/7).
Seperti diketahui, BI akan menerapkan aturan loan to value ratio (LTV) untuk membatasi kredit sektor properti terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) untuk tipe-tipe tertentu.
LTV merupakan pembiayaan bank di luar down payment (DP) dan merupakan bagian dari bauran kebijakan BI dalam menghadapi inflasi dan situasi makro ekonomi sekarang ini.
Rasio LTV rencananya akan segera diperketat seperti KPR dan KPA tipe di atas 70 meter persegi. Misalnya LTV tahap pertamanya untuk rumah atau apartemen pertama sebesar 70 persen. Sedangkan, untuk rumah kedua sebesar 60 persen dan untuk rumah ketiga dan seterusnya sebesar 50 persen.
Berdasarkan data BI per April 2013, pertumbuhan kredit mencapai 40 persen. Tentunya, angka ini di atas rata-rata kredit perbankan secara umum yang tumbuh sebesar 21,9 persen.
"Permintaan produk properti makin naik terus sehingga menyebabkan harganya juga melambung, itu hal yang tidak baik," tutup dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKetua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca Selengkapnya