LIPI nilai keberadaan KEK belum berikan manfaat signifikan, ini sebabnya
Merdeka.com - Pemerintah tengah mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tujuannya untuk menarik lebih banyak investor asing ke Indonesia. Tercatat sudah ada 12 KEK yang sedang dibangun.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Maxensius Tri Sambodo, menilai pengembangan KEK belum memuaskan dan memberikan hasil signifikan. Sebab, Indonesia belum memiliki satu contoh kawasan yang dapat dijadikan patokan atau best practice.
"Kita masih meraba-raba. Kita belum lihat KEK yang bisa menjadi role model," ungkapnya di Kantor LIPI, Jakarta, Selasa (28/8).
Pemerintah, menurut dia, seharusnya mengembangkan satu wilayah KEK sampai tuntas sehingga dapat dijadikan sebagai patokan untuk pengembangan KEK di wilayah lain. "Pengembangan satu KEK belum berhasil, bangun yang lain. Di bikin di sini, di sini. Kita tidak punya best practice," kata dia.
"Bahwa KEK didesain sebagai laboratorium. Dicoba sebelum dilakukan di nasional. Coba di KEK sebagai tempat exercise policy. Pesannya kalau berhasil kita terapkan ke tempat lain," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah sebaiknya mulai menata serta menuntaskan proyek KEK yang saat ini ada. Sehingga dapat dijadikan contoh untuk yang lain. "Kita lebih banyak numbers of KEK dari pada kualitas. Sebaiknya yang sudah ada sekarang, beberapa diatur dijadikan sebagai best practice," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Sebut Kinerja Pembangunan Tunjukkan Hasil Positif
Bahkan, menurut Pemprov Kaltim beberapa indikator kinerja, melampaui target.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya