LIPI: 78 Persen Karyawan Tetap Produktif Selama Kerja di Rumah
Merdeka.com - Mewabahnya virus corona membuat beberapa perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH). Terlebih lagi, dengan adanya Pembatasan Berskala Besar (PSBB), maka semakin panjang waktu kerja dari rumah.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ketenagakerjaan, Ngadi mengungkapkan, sebanyak 78 persen pekerja yang melakukan WFH tetap bisa produktif. Menurutnya, dalam jangka panjang sistem kerja ini masih bisa terus diberlakukan, utamanya selama covid-19 masih berlangsung.
"Meskipun demikian, WFH akan berpengaruh terhadap pola konsumsi dan mobilitas pekerja ang berpengaruh terhadap berjalannya perekonomian masyarakat, terutama sektor jasa transportasi, perdagangan, dan makanan," kata Ngadi, Rabu (20/5).
Lebih lanjut, dalam webinar Dampak Darurat Virus Corona Terhadp Tenaga Kerja Indonesia, Rabu (20/5/2020), Ngadi menguraikan sebanyak 67,3 persen pekerja WFH perempuan, dan 61 persennya adalah laki-laki, dengan rentang usia palung banyak adalah 25-29 tahun sebanyak 28,6 persen.
Sebelumnya, LIPI bersama Badan Litbang Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan Bisnis Universitas Indonesia melakukan survei online mengenai dampak darurat virus corona terhadap tenaga kerja Indonesia.
Dalam survei tersebut, tercatat sebanyak 40 persen pelaku usaha mandiri mengalami kemacetan usaha atau berhenti total, sementara 52 persen mengalami penurunan pendapatan akibat virus corona. Selain itu, sebanyak 35 persen pelaku usaha mandiri mengaku tanpa pendapatan selama pandemi.
"Jadi kalau yang 52 persen tadi mengalami penurunan pendapatan, yang 35 persennya itu tanpa pendapatan. Kemudian 28 persen lainnya mengalami penurunan pendapatan hingga lebih ari 50 persen," kata Peneliti aktif Lembaga Demografi FEB UI, Zainul Hidayat dalam Webinar, Rabu (20/5).
Zainul menjelaskan, berdasarkan data Sakernas 2019, pelaku usaha mandiri atau yang berusaha sendiri berjumlah 26 juta pekerja. Sehingga, jika diproyeksikan ke dalam temuan-temuan tadi, akan muncul 10 juta pekerja yang berhenti bekerja.
Sementara untuk pekerja bebas, sebanyak 55 persen mengaku sudah tidak memiliki pekerjaan dan 38 persen order pekerjaan berkurang. Sebanyak 58 persen tanpa pendapatan dan 28 persen pendapatan berkurang hingga lebih dari 30 persen.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMomrn petugas 119 bantu korban kecelakaan saat akan pulang kerja ini viral, tuai pujian.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca Selengkapnya