Lima Industri Lakukan Perekrutan Hingga Ribuan Tenaga Kerja di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Situs pencarian kerja Jobstreet, mencatat terdapat 5 industri yang masih merekrut tenaga kerja dalam jumlah besar selama pandemi virus Corona (Covid-19). Data tersebut diperoleh dari hasil iklan yang masuk di situs Jobstreet.
Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan, rekrutmen terbesar terjadi di industri manufaktur/produksi sebanyak 5.273 lowongan. Kemudian kedua di susul industri general trading & grosir sebanyak 2.703 lowongan.
Lalu ketiga adalah industri perbankan/layanan keuangan 2.497 lowongan, ritel/merchandise 2.485 lowongan, dan computer/information technology (Software) 2.232 lowongan.
"Industri-industri berat atau yang masih membutuhkan skala power besar itu masih aktif membuka lowongan dan masih mencari pekerja," kata Faridah dalam video conference di Jakarta, Rabu (7/10).
Di sisi lain, Jobstreet juga mencatat terjadi peningkatan pelamar kerja yang cukup signifikan selama pandemi Covid-18. Peningkatan itu terjadi bahkan hingga dua kali lipat. Hal tersebut tidak lepas disebabkan oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus terjadi selama pandemi
"Dari data kami rata-rata 1 lowongan dicari oleh 400 pencari kerja atau pelamar, selama pandemi terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 800 pelamar per satu posisi, itu dari data rata-rata semua lamaran yang ada di Jobstreet," terang Faridah.
Industi Paling Diincar Masyarakat
Sementara, jika dilihat per industri, Jobstreet juga mencatat ada 5 industri juga yang sangat diincar masyarakat. Dalam 3 bulan terakhir, perusahaan yang paling signifikan mendapatkan jumlah lamaran adalah general trading dan grosir itu meningkat jumlah pelamarnya mencapai 47 persen. Lalu diikuti oleh transportasi dan logistik itu 36 persen, manufacturing dan produksi 24 persen, IT dan software 18 persen dan FMCG 17 persen.
Adapun peningkatan itu terjadi juga dikarenakan oleh industri-industri tersebut melakukan PHK dalam jumlah besar.
"Industri-industri ini juga mungkin yang secara signifikan melakukan pemutusan hubungan kerja sehingga pencari kerja di industri ini yang kehilangan pekerjaan dan mereka yang pro-aktif melamar. Sehingga kami kaitkan dari sisi Jobstreet, industri inilah yang jumlah pelamarnya yang lebih besar," tandas Faridah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan
Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran 2024, Lalu Lintas di Jakarta Lancar
Hari pertama kerja usai libur lebaran, lalu lintas Jakarta terpantau lancar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaLuhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaBUMN Buka Lowongan Kerja Besar-besaran Mulai Besok, Ada untuk Lulusan SMA
Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaHanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya