Libatkan 43 Seniman, Bandara Baru Yogyakarta Jadi Tercantik di Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah akan meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) pada 29 Maret 2020. Secara langsung, seluruh penerbangan yang tadinya dilayani melalui Adisucipto akan beroperasi efektif di Bandara YIA.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, Bandara YIA melibatkan 43 seniman dalam pembangunan serta desain. Dengan demikian, bandara tersebut akan menjadi bandara tercantik di Indonesia.
"Tetap kita operasikan 29 Maret full operate, jadi sudah siap. Bandara jadi sudah cantik. Jadi ini salah satu bandara yang paling cantik lah. Karena selain modern juga menyajikan kearifan lokal. Jadi kita melibatkan 43 seniman yang kita minta mempercantik bandara," ujarnya di Plataran Menteng, Jakarta, Selasa (10/3).
Bandara tersebut nantinya nantinya akan melayani sebanyak 20 juta penumpang. Adapun runway bandara tersebut mencapai 3250 meter yang didesain mampu melayani pesawat berbadan besar.
"Di YAI kita kembangkan sampai 20 juta dengan pemindahan paling nggak 8,4 juta tambah dari internasional. Runwaynya 3250 meter ini kan pesawat terberat dan terbesar bisa mendarat disitu bisa untuk meningkatkan kegiatan turis," jelas Faik.
Bandara tersebut nantinya juga akan melayani penerbangan dari dan keluar negeri. Sementara itu, bandara Adisucipto diperuntukkan bagi pesawat jenis baling-baling.
"Pesawat berbadan besar dari Eropa, Jepang, China, Korea bisa langsung mendarat di YIA bisa mengangkut penumpang 400 dan mendorong peningkatan turism yang tidak bisa dilakukan Adisucipto," paparnya.
Beroperasi Maret 2020
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memastikan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo akan beroperasi penuh pada akhir Maret atau sebelum Lebaran 2020. Hal ini disampaikan Menteri Budi Karya saat melakukan kunjungan memastikan antarmoda transportasi pendukung pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (BIY).
"YIA beroperasi pada Maret 2020," katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12).
Menteri Budi menambahkan angkutan antarmoda yang perlu disiapkan, yakni kereta api yang jarak tempuh relatif singkat, kombinasi dengan bus. "Kami mengharapkan jam keberangkatan harus ada kepastian, paling tidak satu jam satu kali," kata Menteri Budi Karya.
Selain itu, Kemenhub akan menentukan titik-titik tertentu lokasi berhentinya Damri. Dia juga meminta kepastian jam keberangkatan, baik dari Yogyakarta ke BIY/YIA atau BIY/YIA ke Yogyakarta.
"Sehingga para penumpang dapat mengukur, saat mereka berangkat 10.00 WIB, dan jarak tempuh yang dibutuhkan 1,5 jam, maka dari Yogyakarta berangkat 08.00 WIB," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaik se-Asia Pasifik, Begini Sejarah Bandara Internasional Juanda Surabaya
Nama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaBandara Banyuwangi Dipadati Penumpang, Puncak Arus Mudik Diprediksi Sabtu dan Minggu
Puncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaPSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah
Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak Akibat Gempa Palu
Rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri ini dibangun dengan anggaran Rp567 miliar
Baca SelengkapnyaPerusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Sosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaIni Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta
Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca Selengkapnya