Lebarkan Sayap Bisnis, Phapros Bakal Jual Obat TB ke Peru & Antimo ke Nigeria
Merdeka.com - PT Phapros Tbk, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bakal melebarkan sayap bisnis ke Peru, Amerika Selatan. Perusahaan akan mengekspor produk obat Pro TB untuk mengobati penyakit Tuberkulosis.
"Memang ini baru tahapan awal, dengan demikian nanti jumlahnya akan semakin besar dan untuk saat ini jumlah ekspor kita masih di bawah Rp 10 miliar, " ujar Direktur Utama PT Phapros, Barokah Sri Utami saat ditemui di Hotel JW Mariot, Jakarta, Senin (26/8).
Rencananya, ekspansi tidak hanya dilakukan di Peru namun ada beberapa lokasi lain yang masih dalam tahap pendekatan atau proses awal. "Ada beberapa sih, tapi yang kita sampaikan yang sudah jelas dapat nomor izin edarnya, mungkin ke Afrika, ke Nigeria. Itu untuk obat mabuk perjalanan, Antimo," imbuhnya.
Phapros saat ini memang gencar ekspansi bisnis ke negara Asia dan Afrika. Salah satu alasannya yaitu kebutuhan obat di wilayah tersebut yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Selain itu, adanya kesamaan regulasi, serta jumlah populasi yang terbilang besar dibanding dengan Eropa.
Hingga kini, konstribusi nilai ekspor ke dalam pendapatan perusahaan memang masih kecil atau kurang dari 5 persen. Dengan gencar membuka pasar, bos Phapros tersebut berharap ekspor bisa berkontribusi hingga 7 persen ke pendapatan perusahaan.
Selain itu, Kimia Farma dan PT Phapros juga akan bersinergi dalam mengakuisisi rumah sakit, menjalin kerja sama strategis dengan pihak luar negeri dalam pengembangan alat kesehatan dan pengembangan produk biologi.
"Pada dasarnya kami sudah memiliki saham di Rumah Sakit Permata Cirebon, sejumlah 20 persen dan kami berkeinginan untuk menambah jumlah saham tersebut. Fokusnya ke sana tapi mengenai pendirian Rumah sakit baru, ini sejalan dengan bisnis dari Kimia Farma. Itu nanti bersinergi dengan Kimia Farma ," tutupnya.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaBahan Baku Obat Masih Impor, Anies: Kita Berencana Tambah Produsen BBO dari Industri Dalam Negeri
"Kita berencana menambah produsen komponen BBO yang berasal dari industri dalam negeri, karena saat ini kita masih bergantung pada import," kata Anies
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio untuk Anak-Anak Afganistan
Pengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani
Baca SelengkapnyaBBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya