Merdeka.com - Antisipasi peningkatan permintaan elpiji menjelang dan selama bulan puasa, Pertamina Pemasaran Jawa Bagian Barat menambah pasokan elpiji 3 Kilogram atau gas melon di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Tambahan pasokan untuk ketiga provinsi tersebut mencapai jumlah sekitar 2,95 juta tabung.

Penambahan pasokan akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Juni untuk ketiga provinsi. Untuk Provinsi Jawa Barat dengan alokasi harian sebanyak sekitar 1.150.000 tabung akan diberikan tambahan pasokan sebanyak lebih dari 2 juta tabung.

Untuk Provinsi DKI Jakarta mencapai sekitar 506.000 tabung dari alokasi harian sebanyak 338 ribu tabung, dan untuk Provinsi Banten tambahan pasokan mencapai 419 ribu tabung dari alokasi harian sebanyak sekitar 280 ribu tabung.

Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region III, Milla Suciyani mengatakan Pertamina berharap kebutuhan masyarakat akan elpiji 3 Kg dapat terpenuhi.

Sejak bulan Desember 2013, Pertamina mulai menerapkan sistem monitoring distribusi elpiji 3 Kg yang dikenal dengan nama SIMOL3K. "Dengan sistem ini, perjalanan distribusi elpiji 3 Kg dapat dipantau sehingga mencegah terjadinya pemanfaatan elpiji 3 Kg oleh pihak yang ingin melakukan aksi penyelewengan," katanya dalam siaran persnya, Sabtu (7/6).

Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 26/2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas bahwa LPG tertentu (elpiji 3 Kg) diperuntukkan bagi rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp 1,5 juta dan usaha mikro, yakni usaha dengan modal kurang dari 50 juta dan omset kurang dari 300 juta per tahun.

Untuk kalangan yang tidak berhak menggunakan elpiji 3 Kg, Pertamina menyediakan produk elpiji non-subsidi, yakni tabung 50 kg, Bright Gas kemasan 12 kg, maupun Ease Gas kemasan 9 kg dan 14 kg.