Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana pada awal tahun 2013 akan mengubah fokus bisnis PT Hutama Karya menjadi perusahaan pengelola dan pembangun jalan tol. Namun walaupun fokus bisnisnya diubah, Hutama Karya masih akan tetap mengajukan proyek pembuatan kereta layang Bekasi - Slipi.

"Konsep kereta layang saya tidak menyetujui dan juga tidak menolak," ungkap Dahlan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/3).

PT Hutama Karya sebagai pembuat ide kereta layang mengatakan akan tetap mengajukan konsep ini kepada Gubernur DKI yang baru yaitu Jokowi. Mereka menilai Jokowi akan setuju karena proyek ini lebih berkaitan dengan masyarakat.

"Harusnya lanjut karena ini untuk kepentingan publik. Apalagi gubernur yang baru ini katanya peduli dengan kepentingan publik," ungkap Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ary Widiyantoro ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (21/9).

Dahlan menilai proyek kereta layang ini tidak ekonomis karena dalam pembangunannya harus menggunakan dana APBN dan Dahlan tidak menyetujui ini. Namun jika proyek ini tidak menggunakan dana APBN maka ongkos perjalanan kereta layang Bekasi - Slipi ini akan mahal.

"Ini sekarang kita sedang kaji lagi kemungkinan berbagai alternatif agar proyek ini lebih murah, apakah nanti ada insentif, agar bisa diturunkan biaya proyeknya," jelasnya.

Salah satu contoh yang sedang dikaji untuk menekan pembiayaan pembangunan maupun ongkos ini, pihak Hutama Karya mempunyai ide akan mengkombinasikan dengan jalan tol sehingga lahan yang digunakan adalah lahan tol dan tidak mengeluarkan uang untuk pembebasan lahan.

"Kereta layang di atas jalan tol sehingga tidak memerlukan lagi biaya lahan dan yang kedua bisa dijadikan double decker, namun yang pasti ada subsidi agar lebih ekonomis lagi. Kajiannya kami targetkan akhir tahun ini beres dan baru kita ajukan proposal ke Pemda," pungkasnya.