Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahirkan Wirausaha Baru, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur

Lahirkan Wirausaha Baru, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih. ©2017 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian terus fokus mengembangkan wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM) dengan kembali melanjutkan program penumbuhan wirausaha baru di kalangan pesantren, Santripreneur.

Pembukaan kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan WUB dalam bentuk bimbingan teknis dan fasilitas mesin/peralatan ini di selenggarakan secara daring di Jawa Tengah dan Jawa Timur di antaranya di Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Purworejo, Kab. Kendal, Kab. Batang, Kota Semarang dan Kab. Demak.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menjelaskan, pihaknya terus menggalakan program Santripreneur ini karena melihat potensi besar dari pesantren dan santri.

"Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran. Kami melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren," jelas Gati dalam keterangannya, Senin (3/8)

Dia menjelaskan, kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Mesin/Peralatan ini merupakan implementasi program Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru di lingkungan Pondok Pesantren (Santripreneur) tahun anggaran 2020 yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA bekerjasama dengan 8 Pondok pesantren.

Di antaranya adalah Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Pondok Pesantren An Nur II Al Mutadlo, Pondok Pesantren Al Iman, Pondok Pesantren Nuril Anwar, Pondok Pesantren Azzahro', Pondok Pesantren Al Minhaj, Pondok Pesantren Askhabul Kahfi dan Pondok Pesantren Sholihiyyah.

"Fasilitas mesin/peralatan produksi ini kami berikan kepada pondok pesantren dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru pada pondok pesantren," imbuhnya.

Adapun Fasilitas mesin/peralatan produksi tersebut antara lain di bidang olahan pangan & minuman, perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim & seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair, Kosmetik dan Home-Care, dan Paving Block.

"Ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama antara Pemerintah dengan masyarakat, terutama bagi para santri untuk bersama-sama membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih baik. Oleh karena itu saya mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok pesantren tidak hanya menjadi guru di Mushola atau Masjid tapi juga menjadi seorang Santripreneur," terang Gati.

Sejak tahun 2013 termasuk 8 pondok pesantren hari ini, Kemenperin telah membina sebanyak 75 pondok pesantren dan 9988 orang santri, dengan jenis kegiatan pelatihan Bimbingan teknis produksi, bantuan mesin/ peralatan yang beragam seperti: olahan pangan dan minuman, perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim dan seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair, Kosmetik dan Home-Care, Paving Blok dll.

"Unit industri yang dijalankan oleh Pondok Pesantren jika dikelola dengan baik tentunya akan bertambah maju, karena didukung dengan lokasi pondok pesantren yang berada disekitar pemukiman penduduk yang sangat strategis untuk berwirausaha di bidang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto, yang juga memberikan sambutan sebagai perwakilan dari dinas terkait kegiatan ini menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Ditjen IKMA kementerian Perindustrian atas penyelenggaraan kegiatan bimbingan teknis wirausaha IKM berbasis Pondok Pesantren di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini.

Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri dan juga menguatkan ekonomi produktif berbasis industri serta melahirkan wirausaha baru di kalangan pondok pesantren.

"Apalagi di tengah era new normal saat ini, melakukan recovery ekonomi daerah menjadi fokus kita saat ini, karena itu skema-skema pelatihan/bimtek untuk menumbuhkan wirausaha baru dan peningkatan kapasitas pelaku IKM diiringi dengan pemberian bantuan peralatan dan mesin produksi akan mengakselerasi pergerakan para pelaku IKM," jelasnya.

K.H. Prof. Dr. Ir Mohammad Bisri selaku perwakilan pondok pesantren yang mewakili ke-delapan Pimpinan Pondok Pesantren berharap program Santripreneur ini mampu berperan menambah lapangan kerja dan menekan angka kemiskinan.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH

Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH

Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamenaker Tekankan Pentingnya Hubungan Industrial yang Berlandaskan Pancasila

Wamenaker Tekankan Pentingnya Hubungan Industrial yang Berlandaskan Pancasila

Wamenaker Hubungan industrial yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila efektif dalam menanggulangi gejolak di sektor industri.

Baca Selengkapnya
Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi

Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi

Warganet menyoroti soal program Jakpreneur milik Anies yang ia ubah menjadi Jakarta Entreprenur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani

Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani

Pesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Ini Dilakukan Proyek Strategis Nasional IWIP di Kawasan Industri

Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Ini Dilakukan Proyek Strategis Nasional IWIP di Kawasan Industri

Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Ini Dilakukan Proyek Strategis Nasional IWIP di Kawasan Industri

Baca Selengkapnya
OJK Usul Program INOVASI Buat Kripto Lebih Inklusif, Pelaku Industri Angkat Suara

OJK Usul Program INOVASI Buat Kripto Lebih Inklusif, Pelaku Industri Angkat Suara

Kerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.

Baca Selengkapnya