Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahan warga di lokasi turbin, runyamkan nasib PLTU Batang

Lahan warga di lokasi turbin, runyamkan nasib PLTU Batang Demo PLTU Batang. ©2013 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Kebutuhan pembebasan lahan untuk memuluskan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tinggal 29 hektare. Akan tetapi, rata-rata itu justru tanah warga yang berada di calon lokasi fasilitas kunci, semisal turbin atau generator.

Hal itu diungkapkan Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko (BMR) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Murtaqi Syamsuddin selepas rapat di Kemenko Perekonomian, akarta, Jumat (25/4). Proyek dengan skema Kerja Sama Publik-Swasta (KPS) itu molor sejak pertama kali dicanangkan pada 2010.

"Kalau tidak bisa dibebaskan, tidak bisa dibangun walaupun ini tinggal sekitar 10 persen dari total kebutuhan lahan. Karena tanah itu lokasinya di tempat boiler, di turbin. Tidak bisa dicicil (pembebasan lahannya), karena itu lokasi utamanya," ungkapnya.

Selepas rapat dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, investor diarahkan untuk mencari pendekatan sosial menghadapi penolakan warga menyerahkan tanahnya.  Murtaqi menilai, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pelaksana pembangunan PLTU terlalu mengedepankan cara akuisisi lahan dengan hitungan bisnis.

"Ya ini lebih pada masalah sosial, karena pembebasan oleh BPI kan pendekatannya secara business to business," ujarnya.

PT BPI menawarkan harga ganti rugi pembebasan tanah sebesar Rp 100.000 per meter. Akan tetapi, warga di Desa Ujungnegoro dan Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Batang, menolak harga yang ditawarkan dan sempat meminta ganti rugi naik hingga Rp 400.000 per meter.

Dari total luas tanah yang dibutuhkan seluas 226 hektar, saat ini BPI telah merealisasikan 197,46 hektar.

Ditemui terpisah, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai pengembang dan investor PLTU Batang sudah memahami tidak bisa terlalu kaku menghadapi masyarakat. Beberapa strategi sudah disiapkan, agar lahan terbebaskan semua Oktober mendatang.

"Kita minta pengembang agar semua masalah itu diselesaikan. Kita optimis dengan pelbagai pendekatan menyelesaikan itu," kata Hatta.

PLTU bertenaga 2 x 1.000 Megawatt ini adalah pembangkit bertenaga batu bara terbesar dan tercanggih di Indonesia. Diwacanakan hendak mulai peletakan batu pertama pada 2010, nyatanya megaproyek ini molor empat tahun. Bahkan target operasional yang dipatok 2017, juga ikut terlambat setahun.

Fasilitas ini memasok 30 persen untuk Pulau Jawa. Jika terlambat dibangun  pada 2017 akan terjadi defisit listrik di pulau utama Indonesia itu. Proyek PLTU terbesar di Indonesia ini senilai USD 4 miliar atau Rp 40 triliun, dengan dana kucuran Rp 40 triliun yang sebagian besar didanai dengan utang dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Mengintip TPS 901 yang Dipakai Para Tahanan di Rutan Bareskrim

Mengintip TPS 901 yang Dipakai Para Tahanan di Rutan Bareskrim

Ada 100 tahanan yang terdaftar akan menggunakan hak suaranya pada 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga

TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga

TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak

Baca Selengkapnya
Diolah Jadi Pupuk Gratis Buat Warga, Begini Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Tangerang

Diolah Jadi Pupuk Gratis Buat Warga, Begini Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Tangerang

Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap

Baca Selengkapnya