Laba untuk kepemilikan induk Indosat terjun 52,5 persen
Merdeka.com - Emiten telekomunikasi terkemuka, PT Indosat Tbk (ISAT) menunjukkan penurunan kinerja sepanjang 2012. Dari laporan kinerja Indosat, tercatat laba tahun berjalan yang diatribusikan atau diperuntukan kepemilikan induk sebesar Rp 417,4 miliar.
Nilai ini turun 52,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 879,7 miliar. Tergerusnya laba tersebut karena terjadi kenaikan beban usaha dari Rp 16,75 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 18,76 triliun di akhir Desember 2012.
Meskipun telah terjadi penurunan laba dan peningkatan beban usaha, pendapatan usaha perusahaan mengalami kenaikan sebesar 10,4 persen menjadi Rp 22,71 triliun. Tahun sebelumnya hanya Rp 20,56 triliun.
"Ke depannya, kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi lingkungan industri yang lebih menantang namun menjanjikan pada 2013, terutama dalam menangkap peluang pertumbuhan data," ujar President Director and CEO Indosat, Alexander Rusli melalui laporan keuangan tertulis yang diterima merdeka.com, Senin (4/3).
Selain itu, komponen pendanaan juga mengalami peningkatan sebesar 46,6 persen menjadi Rp 2,69 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,83 triliun.
Kontribusi terbesar pendapatan usaha perseroan diperoleh dari selular senilai Rp 18,76 triliun dan non selular sebesar Rp 3,95 triliun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta
Kenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart
Bulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembangunan IKN Nusantara, Volume Penjualan Semen Indonesia Naik Sepanjang 2023
Penjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca Selengkapnya