Merdeka.com - Bank Permata Syariah membukukan laba bersih Rp 465 miliar pada 2013, meningkat 82 persen ketimbang tahun sebelumnya Rp 256 miliar. Total laba operasional tumbuh 77 persen (yoy) dari  Rp 262 miliar menjadi Rp 464 miliar. Ditopang oleh pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 84 persen (yoy) dari Rp 1,2 triliun  menjadi Rp 2,2 triliun.

Pembiayaan yang disalurkan meningkat 61 persen dari Rp 7,1 triliun menjadi Rp 11,4 triliun. "Pembiayaan tumbuh pada semua segmen bisnis," kata Direktur Utama Bank Permata Syariah Achmad K. Permana, dalam siaran pers, Kamis (27/3).

Pertumbuhan yang signifikan ini mendorong pertumbuhan total aset secara konsolidasi menjadi Rp 16,2 triliun atau naik pesat 53 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 10,6 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK), berupa tabungan, giro dan deposito meningkat 63 persen menjadi Rp 12 triliun. Total dana murah (CASA/tabungan dan giro) meningkat 43 persen menjadi Rp 4,9 triliun. Demikian pula dengan deposito berjangka yang meningkat 80 persen menjadi Rp 7 triliun. Dengan demikian komposisi dana murah (CASA) mencapai 41 persen dari total simpanan.

Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada di 95,7 persen sementara rasio pembiayaan bermasalah (Net Non Performing Financing) berada di 0,36 persen.

Bank Permata Syariah juga mempertahankan tingkat permodalan yang sehat terhadap aktiva tertimbang menurut risiko dan mengakhiri periode dengan mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 18,82 persen. Turun ketimbang sebelumnya sebesar 19,37 persen. 

Ekuitas pemegang saham tumbuh 52 persen menjadi Rp 1,6 triliun.

 "Potensi bisnis di perbankan Syariah masih sangat besar dan transformasi model bisnis yang telah kami lakukan selama ini melalui optimalisasi konsep office channelling dengan mensinergikan infrastruktur, pengembangan berbagai produk dan layanan telah sesuai dengan strategi bisnis yang kami kembangkan," kata Permana.