La Nyalla Minta Pengurus Kadin Daerah Boikot Munas di Kendari
Merdeka.com - Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin), La Nyalla Mattalitti meminta pelaksanaan Musyawarah Nasional Kadin ditunda sampai kondisi penyebaran virus corona mereda. Bila Munas tetap dilaksanakan maka harus mengantongi izin dari pihak kepolisian.
"Munas ini harus ada izinnya dulu dari Polri. SC dan OC sudah dapat izin belum? Kalau belum ya tinggal lapor saja," kata La Nyalla dalam konferensi pers yang digelas Forum Kadin Prihatin Covid-19, Jakarta, Minggu, (27/6).
Dia meminta, pelaksanaan Munas Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditunda. Penundaan itu semata-mata karena persoalan Covid-19 yang saat ini melonjak di seluruh Tanah Air, termasuk di Kendari.
"Munas Kadin sudah seharusnya ditunda. Covid-19 sudah dalam kondisi bahaya. Di tempat saya saja sudah 14 orang yang terkena Covid-19," kata Ketua DPD RI ini.
Demi mengurangi risiko penyebaran virus klaster Munas Kadin, La Nyalla pun mengusulkan untuk memboikot acara. Dia meminta para pengurus daerah untuk tidak hadir dalam acara tersebut.
"Kalau bisa jangan ada yang datang, kita ingin kalau bisa ramai-ramai kita kirim surat ke pimpinan," kata dia.
Meski mengajak pengurus lain untuk tidak datang, namun dia mengaku tetap akan menghadiri acara di Kendari. Semata tujuannya agar pihak yang memaksakan acara terselenggara tidak sewenang-wenang.
"Kalau saya akan tetap datang, kalau saya enggak datang dia makin sewenang-wenang," kata dia.
Sayangkan Sikap Istana
Di sisi lain, dia menyayangkan sikap istana yang justru akan menghadiri acara pada 30 Juni mendatang. Demi menekan penyebaran virus melarang acara yang menimbulkan kerumunan. Namun tetap menghadiri acara yang berpotensi dihadiri banyak orang.
"Saya sampaikan, tapi Gubernur enggak bisa ngapa-ngapain karena paspamres ini sudah datang. Jadi pemerintah bikin peraturan enggak boleh ada kegiatan tapi dia sendiri bikin kegiatan," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat Rakyatnya
Bupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat dengan Rakyatnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya
Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.
Baca SelengkapnyaTiga Skenario Rekayasa Lalin yang Disiapkan Korlantas Hadapi Mudik 2024
Slamet mengatakan, penerapannya mengacu pada volume kendaraan di ruas jalan tol tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca Selengkapnya