Kwik Kian Gie nilai redenominasi belum mendesak
Merdeka.com - Pro kontra mengenai rencana pemerintah dan Bank Indonesia menyederhanakan atau redenominasi mata uang rupiah terus berlanjut.
Kali ini, pakar ekonomi Kwik Kian Gie yang angkat bicara. Dia melihat, rencana redenominasi mata uang rupiah belum mendesak dan tidak harus segera dilakukan.
"Menurut saya (redenominasi) tidak mendesak sama sekali, banyak masalah lain yang mendesak," kata Kwik di Komisi XI DPR, Senin (28/1).
Menurutnya, redenominasi bersifat sangat teknis dan butuh kematangan dari seluruh lapisan masyarakat. Terutama untuk mengerti konsep redenominasi yang akan diterapkan.
"Kalau rakyatnya belum matang betul, lalu menjadi guncang karena tidak mengerti. Redenominasi untuk rakyat yang sudah mengerti kan sudah ada sekarang. Kalau kita makan di restoran, tarifnya kan Rp 275.000 tulisnya kan cuma Rp 275," jelas Kwik.
Mantan menko perekonomian ini juga melihat, dari sisi waktu pelaksanaan, bukan waktu yang tepat. Sebab, nilai tukar rupiah saat ini cenderung terus melemah. "Kalau sekarang redenominasi ya untuk apa?" katanya.
Dia menyoroti alasan pemerintah dan BI untuk melakukan redenominasi yang menurutnya belum jelas. "Alasan yang sebenarnya tidak keluar dari BI. Argumentasinya apa redenominasi itu, tidak pernah dijelaskan kan," imbuhnya.
Menurutnya, yang sangat mendesak untuk segera diselesaikan saat ini salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah. "Ya itu (pelemahan nilai tukar Rp), itu satu. Kemudian beban utang. Masalah utang kan itu sudah merupakan beban," tutup Kwik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang soal Dana Kampanye PSI Hanya Rp180 Ribu: Salah Input, Nanti Dibenerin
Kaesang telah memerintahkan untuk melakukan revisi agar dapat selesai sebelum Jumat pekan ini.
Baca SelengkapnyaKuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun
Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaAnies soal Kenaikan Gaji TNI-Polri: Ini Dibutuhkan Bukan Hanya Menjelang Pemilu
Masyarakat diminta menilai sendiri mengenai kebijakan kenaikan gaji TNI-Polri jelang Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput
PSI telah menyelesaikan penginputan laporan penggunaan dana kampanye ke KPU.
Baca SelengkapnyaSengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket
Sebaiknya MK difungsikan agar proses dari pemilu cepat selesai, legitimasi rakyat diterima dan pemerintahan bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaPejuang Rupiah, Dagangan Kakek Tukang Talenan Kayu Ini Diborong Mayjen Kunto 'Ayo Makan Dulu'
Kakek tukang talenan menyita perhatian Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres, Cak Imin Janjikan Rp150 Triliun untuk Kredit Usaha Anak Muda
Cak Imin mengungkapkan, anak muda memiliki energi besar untuk menjadi bagian terdepan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKaesang Akhirnya Terbiasa Dipanggil Gibran oleh Warga: Semoga Kakak Saya itu Masuk PSI
Sebelumnya dia kerap mengklarifikasi bahwa dirinya adalah Kaesang bukan Gibran.
Baca Selengkapnya