Kurangi utang, Italia mulai jual aset
Merdeka.com - Seiring dengan menggunungnya utang Italia, pemeirntah Italia akhirnya memutuskan untuk menjual aset negara penghasil pasta tersebut.
Menurut berita yang dilansir dari BBC News, pemerintah Italia berencana untuk menjual tiga perusahaan BUMN mereka dengan harapan bisa menghasilkan tambahan pendapatan negara sebesar USD 12,6 miliar.
Perdana Menteri Mario Monti menyebutkan bahwa pendapatan tersebut termasuk pengurangan karyawan yang bekerja kepada negara sehingga menambah keringanan anggaran negara tersebut. Ketiga perusahaan tersebut antara lain adalah Fintecna, Sace dan Simsest.
Selain menjual aset, pemerintah Italia juga mengurangi jumlah tentara dan menjual beberapa properti seiring dengan proses tersebut. Properti tersebut akan dijual kepada sektor swasta.
Dalam pemotongan biaya negara, pemerintah Italia juga menggabungkan beberapa departemen sehingga bisa mengurangi jumlah karyawan yang ditanggung negara.
Utang Italia diketahui telah menggunung, yaitu 20 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Kamis (14/6) lalu, Bank Italia telah mengumumkan bahwa utang swasta negara tersebut telah menembus rekor tertinggi yaitu EUR 1,95 triliun.
(mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaKepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaSalah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaPerbatasan ini kerap diperebutkan oleh dua negara yang berbatasan.
Baca Selengkapnya