Kurangi penderitaan masyarakat karena naiknya harga barang
Merdeka.com - Tak terbantahkan, lonjakan harga barang kebutuhan masyarakat berimbas langsung pada tingkat kesejahteraan. Pemerintah baik pusat maupun daerah harus lebih serius menyikapi persoalan ini.
Bank Indonesia menilai, baik pemerintah pusat maupun daerah perlu mengalokasikan dana khusus untuk operasi pasar, yang digunakan untuk meminimalisir menjaga stabilitas harga barang di pasar.
"Dalam menyusun APBN/APBD 2016, berikan anggaran untuk alokasi pasar. Saat perlu ada operasi pasar, ini bisa dipakai supaya terwujud stabilitas inflasi dan mengurangi penderitaan masyarakat akan naiknya harga-harga," ujarnya di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (27/5).
Anggaran untuk operasi pasar diyakini dapat membantu pemerintah mengendalikan harga dan menjaga laju inflasi sesuai target 4 plus minus 1 persen sepanjang tahun ini.
"Ini tantangan besar bagi TPID supaya inflasi di Indonesia bisa seperti negara-negara kawasan yang rendah dan stabil," jelas dia.
Bank sentral melihat, tekanan inflasi di bulan keempat setiap tahun selalu jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, Thailand.
Di saat inflasi Indonesia 6,79 persen, Filipina mencatat inflasi 2,2 persen, Malaysia 0,9 persen, Thailand dan Singapura justru mencatat deflasi masing-masing 1 persen dan 0,3 persen.
Bank Indonesia melihat empat faktor penyebab tingginya inflasi. Mulai dari konversi lahan sawah menjadi pemukiman sehingga luas lahan pertanian semakin menyusut. Ini berimbas pada pasokan bahan pangan masyarakat. Faktor kedua, nilai tukar rupiah yang rentan terhadap gejolak eksternal karena tergantung pada ekspor sumber daya alam mentah.
Dia juga melihat ada faktor produksi yang rentan terhadap gangguan iklim yang sulit diprediksi. Terakhir, kata dia, masih tingginya ketergantungan energi nasional terhadap impor BBM dan elpiji, karena rantai distribusi panjang dan didominasi segelintir pihak.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaJaga Stabilitas Harga Beras, Peran Satgas Pangan Perlu Diperkuat
Masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya