Kuota subsidi BBM tahun ini dipastikan jebol
Merdeka.com - Kuota atau alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang pada tahun ini dipatok sebesar 40 juta kilo liter, diperkirakan tidak akan cukup untuk kebutuhan satu tahun. Hampir dipastikan, kuota tersebut akan terlampaui.
Sejak awal penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2012, pemerintah sudah memprediksi bahwa kuota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak akan cukup untuk kebutuhan selama satu tahun.
"Tahun ini kemungkinan terjadi lagi (jebol), kan kita minta 43 juta kiloliter tapi disetujui 40 juta. Kira-kira akan tembus lagi itu akhir tahun," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Gedung DPR, Selasa (6/3).
Tahun 2011, penggunaan BBM subsidi jebol 1,2 juta kilo liter dari kuota yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah tidak ingin disalahkan dengan jebolnya kuota BBM. Jero menjelaskan, jebolnya kuota BBM bersubsidi terjadi lantaran pertumbuhan kendaraan baik mobil pribadi dan motor di Indonesia. "Pertambahan mobil dan motor banyak sekali, mobil bertambah 900 ribu dan motor 7 juta," ucap Jero.
Bukan hanya itu, Jero juga menyebutkan bahwa tingginya tingkat migrasi atau perpindahan dari pengguna Pertamax ke Premium lantaran disparitas harga yang tinggi, turut mendorong tingkat konsumsi BBM bersubsidi semakin besar. "Teman-teman kita yang punya mobil antrinya tetap di premium, banyak jumlahnya," katanya.
Kelebihan kuota di tahun 2011 yang mencapai sekira Rp 8 triliun, telah ditutupi dengan anggaran belanja negara tahun ini. Namun, pemerintah masih menunggu hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai kepastian jumlah kelebihan kuota tersebut.
Sebelumnya, hasil kajian yang dilakukan Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa, kuota subsidi BBM dalam postur APBN 2012 bakal terlampaui jika pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang kongkret. Dalam postur APBN 2012, pemerintah menetapkan kuota subsidi BBM sebesar 40 juta kilo liter atau setara dengan Rp 123,599 triliun.
"Volume nya pasti naik, posisi tahun ini 40 juta kilo liter, kalau volume over naiknya bisa Rp 67 triliun," ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Senin (5/3). Belajar dari pengalaman, subsidi energi harus dikelola dengan baik agar realisasinya tidak membengkak. Tahun lalu, realisasi subsidi energi mencapai Rp 255,6 triliun atau 130,9 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp 195,3 triliun.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca Selengkapnya