Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunjungi ke WTO, Wamendag dicecar soal kebijakan tak transparan

Kunjungi ke WTO, Wamendag dicecar soal kebijakan tak transparan Pedagang sayur. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menceritakan pengalamannya mewakili pemerintah dalam forum Trade Policy Review (TPR) di Jenewa, Swiss, pada 10-12 April lalu. Dalam pertemuan pejabat setingkat menteri anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) itu, dia mendapat banyak pertanyaan dari negara maju seperti Amerika dan Kanada.

Delegasi Indonesia dalam pertemuan itu total menerima 800 pertanyaan dari anggota WTO pelbagai negara. Sebagian memuji, sebagian lagi, terutama negara maju menghujani pertanyaan terkait kebijakan Indonesia yang dianggap tidak transparan membuat kebijakan pembatasan produk impor. Bayu mengaku pihaknya meladeni setiap pertanyaan kepada pemerintah.

Bayu menilai negara-negara itu getol menyoroti kebijakan Indonesia karena tidak tahu latar belakangnya. Sehingga, dia menolak jika disebut posisi Indonesia dalam WTO sedang digoyang negara maju yang tidak sepakat dengan kebijakan importasi Tanah Air. "Kita jawab sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya. Kenapa dan bagaimana pelaksanannya. Kadang mereka menanyakan karena info belum lengkap. Pertanyaan-pertanyaan itu bukan hukuman bukan sanksi, kenapa anda begini, kok kami enggak kok," ujarnya di kantornya, Rabu (17/4).

Beberapa pertanyaan kritis terhadap kebijakan perdagangan Indonesia mencakup pajak ekspor, pembatasan pelabuhan untuk produk hortikultura, pengusaha Tanah Air juga diduga sering mendapat subsidi dari pemerintah menjurus dumping, lalu penerbitan aturan di Indonesia dianggap plin-plan serta tidak disosialisasikan ke negara lain.

Doktor lulusan IPB ini mengaku beberapa pertanyaan kritis negara maju ada benarnya. Untuk kasus seperti transparansi misalnya, Kemendag menganggapnya sebagai masukan untuk perbaikan sistem perdagangan Indonesia.

"Tidak ada yang sempurna ada yang menjadi concern kita, misalnya masalah transparansi, beberapa negara bilang (Indonesia) jangan ujug-ujug bikin policy, itu menjadi perbaikan bagi kita," cetusnya.

Sebagian anggota WTO juga meminta Indonesia membuka proses pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah kepada perusahaan asing dalam forum di Jenewa kemarin. Untuk usulan seperti itu, Bayu tidak langsung mengiyakan. Pasalnya, pemerintah kini sudah punya Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) yang mereformasi sistem pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah.

Dia mengatakan dengan keberadaan LKPP, sebetulnya sebagian perusahaan asing bisa ikut lelang pemerintah. Tapi asing harus mau ikut aturan main lelang Indonesia. Sementara permintaan sebagian anggota WTO terkesan ingin pemerintah meliberalisasi proses lelang.

"Dibandingkan tujuh tahun lalu lelang pemerintah sudah jauh lebih baik. Lebih akuntabel. Siapa bilang kita engak buka (lelang untuk asing), konsultan kita banyak dari asing, barang juga, tapi sesuai dengan ketentuan kita sendiri," tegasnya.

(mdk/rin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Cara Negara Beri Keistimewaan Perusahaan Lokal Agar Punya Daya Saing di Pasar Global

Cara Negara Beri Keistimewaan Perusahaan Lokal Agar Punya Daya Saing di Pasar Global

Barang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi

Jokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi

Jokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4

WNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4

Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya