Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kualitas kayu jati Indonesia masih diakui yang terbaik sejagat

Kualitas kayu jati Indonesia masih diakui yang terbaik sejagat Olah Kayu Boyolali. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengusaha mengakui kualitas kayu jati asal Indonesia adalah bahan baku furnitur dan mebel terbaik sejagat. Hanya saja, banyak eksportir nakal yang mengirim kayu jati kelas nomor wahid secara gelondongan ke luar negeri.

Selain ilegal, tindakan itu merugikan pengrajin di Tanah Air yang mencari bahan baku jati berkualitas. Salah satu yang mengeluh adalah Ninik dari perusahaan Mirota Furniture Yogyakarta. Dia mengakui kayu jati yang beredar di pasaran dalam negeri tidak terlalu bagus.

"Ini kritik saya, yang di pasaran adanya jati grade B atau AB, kalau jati kualitas A sudah dieskpor ke luar negeri, padahal itu kan ilegal," ujarnya di sela-sela Pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia, di Kemayoran, Selasa (12/3).

Pengusaha yakin jika kayu jati kualitas utama tersedia, produk-produk mereka bisa lebih laris di pasaran Eropa. "Beberapa furnitur itu tidak mungkin pakai kayu lain, karena hanya jati grade A yang bisa bertahan di negara empat cuaca," kata Ninik.

Saat ini di pasaran jati grade A rata-rata dijual Rp 10 juta per batang. Sementara grade B dan C yang jadi bagian para pengrajin dijual di kisaran Rp 5-7 juta. Keluhan serupa soal kelangkaan jati bermutu disuarakan oleh Uswanto dari CV Indoantika, Jepara, Jawa Tengah.

Dia sempat mencoba jati asal negara lain tapi rupanya kualitasnya masih kalah dengan jati grade A asal Indonesia. "Kayu jati kita is the best, sempat coba jati dari Burma, tapi masih kalah," ungkapnya.

Ditemui wartawan di lokasi pameran kemarin, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui perlunya menjaga jati grade A agar tidak mudah diekspor ke luar negeri. Ekspor gelondongan marak sebab saat ini kayu jati lebih cepat dipanen dengan harga jual tidak kalah dari yang sudah ditanam puluhan tahun lebih lama.

"Jati kita dulu 60 tahun baru bisa dipanen, sekarang 20 tahun sudah bisa," ungkapnya.

Terkait maraknya penjualan jati gelondongan ke luar negeri, seperti kayu-kayu hutan lestari lainnya, Zulkifli menilai solusinya adalah menertibkan eksportir. Khususnya melalui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

"Kita harus perangi pembalakan liar dan ini tidak fair. Kita sudah sepakat penjualan kayu internasional harus sepakat untuk mempunyai sertifikasi legalitas kayu. Pemerintah Indonesia mengharuskan adanya sertifikasi legal dari mulai pencabutan hingga pengolahan yang dimulai Januari 2013," katanya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Deretan Artis Ini Ungkap Kekhawatiran
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Deretan Artis Ini Ungkap Kekhawatiran

Kualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya

Kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota
Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota

Gula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.

Baca Selengkapnya
Dijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Dijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri

Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik dan Langka di Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya
Harga Beras Naik dan Langka di Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya

Saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.

Baca Selengkapnya
Cuma dengan Satu Bahan Dapur, Begini Cara agar Minyak Jelantah Jadi Jernih Lagi
Cuma dengan Satu Bahan Dapur, Begini Cara agar Minyak Jelantah Jadi Jernih Lagi

Cukup memanfaatkan satu bahan masak, minyak goreng yang sudah digunakan dan berwarna gelap bisa dijernihkan kembali. Yuk, kita telusuri prosesnya.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya