Kripto Berpotensi Ganggu Sistem Keuangan Dunia
Merdeka.com - Dewan Stabilitas Keuangan/ Financial Stability Board (FSB) menilai, perkembangan aset kripto berpotensi mengganggu stabilitas keuangan global. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara lain karena skalanya, kerentanan struktural, dan meningkatnya keterkaitan dengan sistem keuangan tradisional.
"FSB menyampaikan penilaian risiko terbaru dari aset kripto. Laporan ini menggarisbawahi potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan global," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pembukaan 3rd Finance Ministers & Central Bank Governors Hari Ke-2, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) I, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7).
Perry mengatakan perkembangan terkini di pasar aset kripto mendesak FSB untuk terus membangun kesadaran publik akan risiko yang terkait dengan aset kripto. Sehingga perlu adanya strategi untuk mempromosikan pendekatan regulasi dan pengawasan yang konsisten terhadap aktivitas aset kripto.
"Ini akan menjadi penting sebagai bagian dari menjaga stabilitas keuangan global," kaya dia.
Bedasarkan hal tersebut maka perlu adanya pandangan dari setiap delegasi terkait masalah-masalah mendesak dari perkembangan pasar aset kripto baru-baru ini.
Di sisi lain FSB terus mempromosikan implementasi efektif dari rekomendasi tingkat tinggi untuk regulasi, pengawasan, dan pengawasan pengaturan 'stablecoin global'. Selain itu, FSB telah mengidentifikasi implikasi peraturan dan kebijakan utama dari pengembangan pasar aset kripto, termasuk pasar stablecoin.
Inklusi Keuangan
FSB juga membahas tentang agenda inklusi keuangan digital. Dalam agenda inklusi keuangan, percepatan akses pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui layanan keuangan digital. Strategi ini akan mendorong pemulihan yang inklusif dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Namun, kita perlu mengatasi risiko eksklusi keuangan, terutama untuk kelompok rentan dan kurang terlayani," kata dia.
Untuk mengatasi hal ini, Presidensi G20, bersama dengan GPFI dan mitra utama, berfokus pada kebijakan untuk mengintegrasikan sisi penawaran sektor keuangan dengan sisi permintaannya. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan kerangka kerja untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan bagi UMKM, perempuan, dan pemuda, dengan memanfaatkan manfaat digitalisasi dan mempertimbangkan keseimbangan antara inovasi dan risiko.
Kerangka kerja akan dibangun berdasarkan hasil dari Rencana Aksi Inklusi Keuangan G20 (FIAP) 2022. Maka dalam forum ini diharapkan muncul pandangan terkait agenda inklusi keuangan untuk memperkuat literasi keuangan digital.
"Kami ingin mendengar pandangan Anda tentang isu-isu utama dalam memajukan agenda inklusi keuangan, termasuk tentang bagaimana memperkuat literasi keuangan digital," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat Edaran tersebut menegaskan pada optimalisasi ekosistem aset kripto khususnya penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset crypto di bursa berjangka.
Baca SelengkapnyaHarganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara berbagai transaksi dan penyimpanan data dilakukan.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPT Kustodian Koin Indonesia atau Indonesia Coin Custodian (ICC) diberikan izin sebagai Lembaga Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.
Baca SelengkapnyaJumlah nilai transaksi kripto di Indonesia per Februari 2024 juga mencapai Rp33,69 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain menggali alasan masyarakat masuk ke pasar kripto, survei Indodax juga mencari tahu preferensi masyarakat akan platform kripto yang mereka percaya.
Baca SelengkapnyaPada bulan Desember 2023, volume perdagangan spot di bursa utama kripto global mengalami kenaikan sebesar 27,4 persen.
Baca Selengkapnya