Kredit melambat, BI optimis kondisi perbankan tetap kuat
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menyebut ketahanan sistem perbankan serta kinerja pasar keuangan dalam negeri tetap kuat. Risiko kredit, likuiditas dan pasar cukup terjaga. Pada akhir triwulan III 2014, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 19,40 persen, jauh di atas ketentuan minimum 8 persen. Tetapi, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang belum beranjak ke atas. "(NPL) tetap rendah dan stabil di kisaran 2,0 persen," kata Agus di Jakarta, Kamis (13/11).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan kredit melambat menjadi 13,16 persen (yoy) atau lebih rendah dari pertumbuhan di akhir triwulan II 2014 atau 17,2 persen (yoy)."Ini sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian," ujarnya.
Walaupun melambat, kata Agus, pertumbuhan DPK pada September 2014 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan tercatat sebesar 13,32 persen (yoy). Hal ini seiring dengan operasi keuangan pemerintah yang ekspansif.
Sementara itu, lanjut Agus, kinerja pasar modal juga membaik. "Itu tercermin pada IHSG yang berada dalam tren meningkat," terangnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnya