Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsumsi Listrik UKM Jatim Tetap Tumbuh Saat Sektor Lain Turun Selama Pandemi

Konsumsi Listrik UKM Jatim Tetap Tumbuh Saat Sektor Lain Turun Selama Pandemi Petugas PLN mengecek meteran listrik. Istimewa

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID JATIM menyebut konsumsi energi listrik di Jawa Timur masih relatif bertahan saat pandemi covid-19. Di mana, rata-rata pertumbuhan di 2,65 persen.

"Walaupun secara nasional pertumbuhan hanya 0,3 persen," kata General Manager PT PLN (Persero) UID JATIM, Nyoman S. Astawa, dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable: Utilities Industry Perspective, Jumat (13/11).

Sementara untuk konsumsi listrik di Jawa, Madura, Bali yang menyumbang penjualan energi listrik PLN terbesar malah terkontraksi 1,57 persen. Dirinya menyebutkan secara detail dari sisi segmen pasar di Jawa Timur pelanggan sosial mengalami penurunan -4,64 persen.

"Karena kita tahu dengan pandemi ini dengan adanya protokol kesehatan maka beribadah pun lebih banyak dari rumah. Kemudian pelanggan industri sendiri itu turun -4,62 persen di mana industri besar turun -4,87 persen ini sebagian besar adalah industri baja dan semen yang ada di Jawa Timur," jelasnya.

Selanjutnya, dari sisi bisnis kecil itu masih tumbuh yaitu sebesar 3,64 persen. Sementara, di segmen bisnis besar besar seperti Mal, pusat perkantoran dan lain sebagainya konsumsi listriknya turun signifikan mencapai 15 persen.

"Kemudian sisi rumah tangga mengalami peningkatan konsumsi paling tinggi 13 persen ini bisa dimaklumi karena sekarang semua kegiatan dari rumah, ke sekolah dari rumah, kerja dari rumah," ujarnya.

Dia menegaskan sebenarnya sektor bisnis dan industri kecil masih bertahan. "Kalau dilihat dari konsumsi kita optimistis bahwa industri kecil bisnis kecil itu masih tumbuh walaupun cukup kecil," pungkasnya.

Mulai 3 Mei, PLN Gratiskan Tarif Listrik Bisnis dan Industri Kecil Selama 6 Bulan

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini, menyatakan tengah menyiapkan mekanisme teknis penggratisan tagihan listrik bagi pelanggan Bisnis skala Kecil (B1) dan Industri skala Kecil (I1) yang memiliki sambungan daya 450VA. Keputusan pembebasan tarif tagihan listrik dan pemberian token gratis bagi pelanggan golongan tersebut telah diputuskan oleh pemerintah melalui rapat terbatas pada 29 April 2020 yang lalu.

"Sangat jelas dan tergambar nyata kebijakan Bapak Presiden dalam merasakan penderitaan dan kesulitan masyarakat akibat pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, PLN langsung menyiapkan langkah-langkah teknis pembebasan tagihan listrik bagi pelanggan Bisnis Kecil dan Industri Kecil, sebagaimana kami telah menyelesaikan pembebasan tagihan dan pemberian diskon bagi pelanggan rumah tangga pada bulan April yang lalu," kata Zulkifli di Jakarta, Jumat (1/5).

Sebulan yang lalu, pemerintah membebaskan tagihan listrik bagi pelanggan golongan Rumah Tangga (R1) 450 VA dan pemberian diskon 50 persen bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 900 VA Bersubsidi. Kebijakan tersebut telah dituntaskan PLN dalam sepekan sejak keputusan diambil oleh Pemerintah.

"PLN sangat antusias dan bertanggung jawab penuh untuk menjalankan komitmen dan menerjemahkan kepedulian Pemerintah dalam melindungi dan membantu para pelaku bisnis dan industri kecil, sehingga kami juga akan menempuh berbagai jalur sehingga pembebasan tagihan dapat secepatnya dinikmati oleh pelanggan yang berhak," papar Zulkifli.

Dia menambahkan, apabila pembebasan dan pemberian diskon bagi pelanggan listrik pada tahap pertama menyasar rumah tangga dan berlaku selama 3 bulan, dalam kebijakan kedua ini pemerintah memberlakukan pembebasan tagihan bagi pelaku bisnis kecil dan industri kecil dengan durasi hingga 6 bulan.

"Sangat tergambar jelas bagaimana upaya keras dan terencana dari Bapak Presiden untuk melindungi kalangan bisnis dan industri kecil, karena pada program pembebasan tagihan listrik yang kedua ini, durasinya lebih panjang. Kami akan siapkan teknisnya secepat mungkin, sehingga kebijakan mulia ini dapat dirasakan secepat-cepatnya sesuai perintah Bapak Presiden," kata Zulkifli.

Saat ini, menurut Zulkifli, tim PLN sedang menyiapkan sistem untuk memasukkan sekitar 500.000 pelanggan listrik golongan bisnis kecil dan industri kecil berbasis token. Proses tersebut akan memakan waktu sekitar 12 jam sampai seluruh pelanggan yang berhak mendapatkan token gratis.

"Estimasi kami sudah selesai satu hari. Yang sudah tersedia langsung bisa digunakan. Kami memastikan bahwa pada hari Minggu, 3 Mei 2020, seluruh token sudah di-generate, sehingga program ini langsung dirasakan manfaatnya, sejalan dengan semangat berpihak dan peduli yang disampaikan Bapak Presiden," pungkas Direktur Utama PLN.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarif Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, PLN Jamin Tak Ada Mati Lampu
Tarif Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, PLN Jamin Tak Ada Mati Lampu

Darmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali

Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi
Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi

Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI

Kendaraan motor listrik untuk menekan buruknya kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Perusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Perusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan

Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Dirut PLN Jamin Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Musim Libur Natal dan Tahun Baru
Dirut PLN Jamin Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Musim Libur Natal dan Tahun Baru

PLN siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan agar masyarakat bisa merayakan Nataru dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya