Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsumsi Energi di 2020 Turun Terbesar Sepanjang Sejarah, Setelah Perang Dunia ke-2

Konsumsi Energi di 2020 Turun Terbesar Sepanjang Sejarah, Setelah Perang Dunia ke-2 Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. ©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak signifikan pada konsumsi energi. Banyak masyarakat dunia yang memilih tinggal di rumah membuat konsumsi energi, terutama minyak dan gas turun drastis.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengatakan, dalam laporan terbaru secara global di tahun 2020 dampak pandemi covid-19, sisi konsumsi energi primer global turun 4,5 persen, emisi karbon global juga turun 6,3 persen, minyak bumi turun 9,3 persen, natural gas turun 2,3 persen, batubara turun 4,2 persen, sementara renewable energi naik 9,7 persen.

"Ini penurunan konsumsi energi yang terbesar sepanjang sejarah setelah perang dunia ke-2, jadi ternyata cukup dalam juga dampak dari dampak pandemi-covid-19 ini. Ke depannya. Jadi kebutuhan minyak bumi akan mencapai angka tertinggi pada tahun 2030 menurut estimasi sekarang, kecuali ada perubahan-perubahan tertentu dalam perjalanannya," katanya dalam media Gathering MedcoEnergi, Rabu (10/11).

Namun demikian, dia memproyeksikan kebutuhan konsumsi energi nasional akan meningkat di tahun 2030. "Karena kebutuhan pasokan energi yang semakin meningkat, meskipun secara persentase menurun, namun kebutuhan pasokan dari minyak bumi dan gas secara nominal makin membesar," kata Dwi.

Dalam paparannya, tertulis konsumsi minyak nasional diproyeksikan akan naik sebesar 139 persen di tahun 2030 dan konsumsi gas juga diperkirakan naik sebanyak 298 persen.

Di sisi lain, untuk transisi energi menuju era energi baru dan ramah lingkungan terlihat dari persentase bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Hal itu terlihat dari data yang diperoleh SKK Migas, EBT tahun 2020 mencapai 14 persen, dan di tahun 2030 diperkirakan mencapai 26 persen, dan di tahun 2050 bisa mencapai 31 persen.

Begitupun dengan natural gas secara global diproyeksikan akan tumbuh signifikan seiring dengan pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi asia.

"Termasuk gas masuk energi transisi. Jadi sebelum persiapan suplai dari energi baru terbarukan, maka natural gas akan terus meningkat, sampai tahun 2050 pun akan terus meningkat," ujarnya.

Demikian untuk penggunaan batubara diproyeksikan akan pulih kembali dalam waktu dekat, dan penurunan penggunaan secara drastis akan terjadi setelah tahun 2030.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025

Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025

Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara

Baca Selengkapnya
Terapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023

Terapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Tuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru

Tuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru

Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.

Baca Selengkapnya
Konsumsi BBM Diprediksi Naik Saat Mudik Lebaran, Begini Strategi Pertamina Agar Bensin Tak Langka

Konsumsi BBM Diprediksi Naik Saat Mudik Lebaran, Begini Strategi Pertamina Agar Bensin Tak Langka

Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya