Merdeka.com - Perusahaan konsultan properti, Jones Lang LaSalle (JLL), mencatat tingkat penyerapan hunian kondominium hanya mengalami sedikit peningkatan pada triwulan III 2015 mencapai 2.400 unit. Di mana total penyerapan pasar kondominium di triwulan II 2015 hanya mencapai‎ 1.400 unit. JLL memprediksi total pasokan kondominium mencapai sekitar 65.000 unit pada 2018 mendatang.

Head of Residential JLL, Luke Rowe mengatakan peningkatan penjualan terjadi di sektor kondominium kelas menengah. "Sehingga hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah pengembang untuk melakukan pendekatan baru harga dan momentum untuk memulai penjualan," ujarnya di Kantor JLL, Jakarta, Rabu (7/10).

Menurutnya, di tengah kondisi pasar properti yang masih lesu, tidak dapat diabaikan bahwa reputasi dari pengembang dan konsep yang menarik masih menjadi nilai jual untuk konsumen atau investor.

"Hunian dengan konsep mixed use masih tetap menarik bagi konsumen karena menawarkan nilai tambah seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran," jelas dia.

Sementara pada kesempatan sama, Head of Retail JLL, James Austen menambahkan tingkat serapan positif selama triwulan III 2015 tidak cukup untuk mengangkat tingkat hunian ruang ritel yang saat ini stabil berada 91 persen.

"Adanya ekspansi peritel lokal maupun asing masih terlihat di sejumlah pusat perbelanjaan selama tiga bulan ke belakang," ungkapnya.

Dia menambahkan, penjualan ritel yang melemah di kuartal ini tidak membuat para peritel menahan realisasi rencana ekspansi.

"Kondisi pasokan yang terbatas dimanfaatkan oleh landlord untuk menjaga agar tingkat hunian tetap tinggi dan mengatur strategi untuk meningkatkan pengunjung," tutup dia.