KKP Dorong Pengusaha Ekspor Olahan Rumput Laut
Merdeka.com - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja, mengajak para pengusaha untuk memaksimalkan potensi besar olahan rumput laut. Indonesia saat ini adalah eksportir terbesar rumput laut di dunia, tapi hanya dalam bentuk raw material atau mentah.
Total ekspor rumput laut Indonesia di dunia pada 2020 sebesar 25 persen, atau 195.000 ton. "Hampir semua obat-obatan, tepung-tepung dan lainnya itu produk dari rumput laut. Kita eksportir terbesar, tapi kita belum sentuh hilirisasinya. Ini adalah peluang," kata Sjarief dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021 Forum Bisnis III pada Sabtu (6/3).
Sebagai contoh, kata Sjarief, karagenan yang juga digunakan di industri kecantikan Indonesia merupakan produk turunan dari rumput laut. Namun, Indonesia masih mengimpor karagenan dari China.
"Karagenan dari rumput laut itu sebagai bagian dari kosmetik, tapi kita masih impor dari China. Padahal bahan bakunya dikirim dari Indonesia ke China, kemudian dari sana masuk ke Indonesia sebagai karagenan dimanfaatkan untuk kosmetik," jelasnya.
Indonesia Sumbang 25 Persen Produk Rumput Laut Dunia
Nilai rumput laut di pasar dunia saat ini USD 2,9 miliar dengan volume hampir 807.000 ton. Indonesia berkontribusi sebesar 195.000 ton dengan pangsa 25 persen.
Sayangnya harganya rendah karena Indonesia hanya mengekspor raw material. Di sisi lain, kata Sjarief, Indonesia merupakan importir karagenan yang merupakan produk turunan rumput laut, terbesar di dunia.
Dia juga mengungkapkan, Indonesia yang juga merupakan importir produk turunan lain yaitu nori dari Jepang. Sementara itu, Indonesia juga mengekspor rumput laut ke Jepang.
Saat ini, lokasi budidaya rumput laut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan sebagian besar di wilayah Timur. Ia pun mengimbau para pengusaha Indonesia agar bisa memanfaatkan peluang ekspor dan juga produk turunannya.
"Sehingga kita bisa mendorong naik ke dunia (ekspor) maupun produk turunannya juga harus kita bangun. Ini adalah peluang bisnis," tuturnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut
Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaOJK Usul Program INOVASI Buat Kripto Lebih Inklusif, Pelaku Industri Angkat Suara
Kerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa
Makanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca Selengkapnya