Kisah tunggangan Dahlan, dari sepeda hingga Jaguar

Merdeka.com - Siapa yang tidak kenal dengan sosok Dahlan Iskan? Menteri yang suka nyentrik dengan gaya konyolnya hingga 'melawan' anggota DPR pemalak. Namun, mungkin tidak semua orang mengetahui dahulunya Dahlan merintis karir dari bawah, hingga sekarang dipercaya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri BUMN.

Dalam perbincangannya dengan merdeka.com selama kunjungan di Denpasar, Bali, Dahlan menceritakan tunggangan yang pernah dia miliki. Mulai dari sepeda, motor CB 100 hingga saat ini dia menunggangi Mercy dan Jaguar.

Dahlan memulai ceritanya ketika menjadi reporter daerah untuk sebuah media. Mantan wartawan Tempo ini mengisahkan pada 1974 dia meliput hanya dengan menggunakan sepeda. Namun, setelah setahun meliput hanya dengan sepeda, akhirnya kantor tersebut menyediakan satu motor Suzuki 50 cc yang dipakai secara bergantian.

"Tahun 1974 itu saya jadi reporter naik sepeda, setelah satu tahun disediakan satu motor Suzuki 50 cc dan itu makainya gantian," cerita Dahlan akhir pekan lalu di Bali.

Setelah menunggangi Suzuki 50 cc tersebut, akhirnya Dahlan mendapatkan motor dinas sendiri. Motor dinas tersebut adalah CB 100. Dahlan mengatakan sangat senang ketika mendapatkan motor dinas tersebut. Bahkan sewaktu bercerita Dahlan tak mampu menyembunyikan wajah senang yang bercampur sedih ketika mengingat masa masa itu.

Tidak habis di situ, karena senangnya Dahlan mendapatkan motor dinas sendiri, motor tersebut dibawanya pulang dengan menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Madiun.

"Waktu itu motornya saya bawa ke Madiun dari Surabaya. Saya pengen banggakan Dahlan bisa naik sepeda motor. Dahlan bawa motor pulang," cerita Dahlan sambil tertawa.

Setelah itu, tahun 1977 akhirnya Dahlan mendapatkan motornya sendiri yaitu motor CB 110. Setelah dua tahun mengendarai motor dinas, akhirnya Dahlanpun bisa membeli motornya sendiri yang digunakan hingga tahun 1981.

Tahun 1981, Dahlan kemudian diangkat menjadi kepala biro salah satu media. Bukan mendapatkan motor lagi, namun Dahlan mendapatkan mobil Toyota Taft. Dahlan mengaku belum bisa mengendarai mobil ketika 'dihadiahi' mobil tersebut.

"Saya belajar nyetir di rumah kontrakan, pas mau parkir itu saya nabrak. Waktu itu saya takut juga nabrak. Baru belajar sudah nabrak," ceritanya.

Pada tahun 1982, karir Dahlan terus naik yang akhirnya dipercaya untuk memimpin Jawa Pos. Kenaikan karir ini diperoleh karena totalitas kerja dan tidak mengenal lelah. Bahkan Dahlan pernah mewawancarai narasumber jam 12 malam karena masih ada data yang kurang untuk diberitakan.

"Pernah ketika itu ketika saya jadi kepala biro saya minta reporter saya mewawancarai lagi narasumbernya, dia bilang dia malu. Akhirnya saya bilang Anda atau saya yang liputan, akhirnya saya wawancara sendiri," tegasnya.

Setelah memimpin Jawa Pos, mobil Toyota Taft miliknya digunakan untuk mengangkut barang dan dia kembali naik angkutan umum dan akhirnya membeli mobilnya sendiri, Jaguar S-Type. Singkat kata, akhirnya Dahlan diangkat menjadi Direktur Utama PLN dan sekarang ini Menjadi Menteri BUMN Dahlan Iskan.