Merdeka.com - Dikeluarkan dari kampus atau Drop Out (DO) tak membuat Dendi Hermawan (23) berkecil hati. Kini, Dendi terbilang cukup sukses dengan membuka usaha bengkel motor yang tersebara di beberapa wilayah.

Cerita bermula saat Dendi lulus sekolah. Pria ini sempat mengenyam bangku pendidikan di salah satu Universitas ternama di Yogyakarta dengan mengambil jurusan teknik mesin. Tapi, kuliahnya harus berhenti di tengah jalan karena terganggu oleh pergaulannya.

"Dulu saya sempat kuliah di salah satu Universitas di Yogyakarta, cuma makin ke sini makin salah pergaulan dan saya akhirnya di DO," cerita Dendi.

Setelah semua dia lalui, akhirnya Dendi memutuskan untuk bekerja disalah satu bengkel milik orang lain selama 2 tahun dan hanya mendapatkan gaji Rp1,5juta per bulannya. Tak menyerah, Dendi terus menggeluti dan banyak belajar tentang dunia perbengkelan. Dendi memang tertarik dengan dunia perbengkelan sejak tahun 2015 waktu dia masih duduk di bangku sekolah.

Semuanya dia lalui, mulai dari pergi pagi pulang malam, dikomentari pelanggan hingga sampai pernah tidak ada pelanggan sama sekali yang mampir kebengkel tersebut.

"setelah saya berhenti kuliah saya coba-coba kerja di bengkel dan bertahan 2 tahun walau banyak rintangan," kata Dendi.

Beranikan Diri Buka Bengkel

Dendi tak putus asa dengan keadaan yang membuatnya semakin merasa tak berguna buat orang tuanya. Dendi akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari tempat kerjaannya tersebut dan membuka bengkel sendiri dengan bermodalkan uang yang selama ini dia tabung dan sedikit bantuan dari orang tuanya. Dendi membuka bengkel tersebut dengan modal Rp30juta dan tidak memikirkan akan kerugian.

"Modal awal Rp30 juta itu uang yang selama ini saya tabung dan ada bantuan dari orang tua saya, Alhamdulillah sekarang orang tua mendukung saya untuk buka bengkel."

Dendi membuka bengkel pertamanya di daerah daerah Pondok Kacang Prima. Banyak yang di laluinya sejak membuka bengkel ini. Awalnya, bengkelnya sangat sepi karena saingan yang begitu banyak. Namun, Dendi tak habis akal dan dia mendatangkan teman-temannya agar mampir ke bengkelnya tersebut.

Selain itu, dia juga mulai promosi di media sosial dan mengadakan sedikit potongan harga agar menarik peminat. Kini, bengkel yang dikelolanya sudah ramai dan memutuskan untuk buka cabang.

Bengkel kedua Dendi saat ini berada di daerah Maharta, dan bengkel yang ketiga berada di jalan Larisma. Ketiga bengkel tersebut berada di daerah Pondok Aren Tangerang Selatan. Ketiga bengkelnya itu di beri nama D’One GARAGE yang artinya Garasi Dendi Sendiri.

Dendi kini sukses dengan mengelola bengkel-bengkelnya tersebut, bisa membayar gaji untuk karyawannya, dan bisa membeli kendaraan yang dia mau.

Usahanya kini berkembang pesat, dari satu bengkelnya saja bisa meraup omzet Rp6 juta hingga Rp7 juta sebulan. Dia kini bangga dengan hasil kerjanya yang bisa membuat orang tuanya bahagia.

"Semua sudah ada yang atur, jalan kehidupan tidak ada yang tahu. Mungkin Allah kasih saya jalan begini buat banggain orang tua saya."

Reporter Magang: Mutiara Syafira