Ketua Banggar DPR Khawatir Kenaikan Kasus Covid-19 Ganggu Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah khawatir kembali naiknya jumlah kasus positif Covid-19 yang terjadi usai Lebaran dapat mengganggu pemulihan ekonomi nasional.
Said menyoroti tren peningkatan jumlah kasus positif terutama di tiga provinsi yang berkontribusi besar terhadap perekonomian domestik, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Jika ketiga daerah ini tidak serius memerangi Covid-19 ini, maka dampaknya sangat signifikan mengganggu pemulihan ekonomi nasional. Hal ini beralasan mengingat ketiga daerah itu berkontribusi besar sebagai penyumbang 39 persen PDB," ujar Said dikutip dari Antara, Kamis (17/6).
Data terakhir yang dilansir dari laman covid-19.go.id menyatakan, total kumulatif kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai angka 1.937.652 pasien pada Rabu (16/6) kemarin.
Di DKI Jakarta, total kasus positif mencapai 448.071 kasus, di Jawa Barat mencapai 328.940 kasus, serta di Jawa Timur mencapai 215.684 kasus.
Said pun meminta pemerintah menurunkan Aparat Penegak Hukum (APH), baik dari TNI maupun Polri, di seluruh wilayah di Tanah Air untuk memastikan masyarakat taat akan protokol kesehatan sehingga lebih efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Para personil TNI-Polri, lanjut Said, disiagakan di jalan-jalan, mulai tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi untuk memastikan protokol kesehatan berjalan sebagaimana mestinya. Namun kehadiran aparat hukum di wilayah tersebut tidak boleh menganggu aktivitas warga.
"Selama warga menaati prokes maka tidak boleh diganggu. Biarkan mereka menjalani rutinitas secara normal," ujar Said.
Buat Masyarakat Lebih Disiplin
Said menjelaskan, kehadiran TNI-Polri di tengah masyarakat ini bukan untuk menakuti rakyat, tetapi upaya tersebut dalam rangka membantu masyarakat agar disiplin menegakkan protokol kesehatan.
Dia menilai, biasanya kepatuhan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya jika melihat aparat penegak hukum lengkap dengan seragamnya di sekitar lingkungan mereka. Bahkan, masyarakat akan berpikir dua kali melanggar protokol kesehatan jika berhadapan dengan aparat .
Menurut Said, pola seperti itu secara perlahan akan membantu membentuk tingkat kesadaran masyarakat secara natural.
"Jadi saya usulkan, turunkan semua aparat penegak hukum di semua wilayah. Nah, baru akan terlihat efektivitas penanganan Covid-19 ini," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDi kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca Selengkapnya