Ketika Disleksia Membuat Miliarder Ini Menjadi Kaya
Merdeka.com - Sir Richard Charles Nicholas Branson atau yang lebih dikenal dengan Richard Branson adalah seorang industrialis asal Inggris, yang dikenal karena telah mendirikan 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group. Dia adalah orang terkaya ke-261 menurut daftar orang terkaya 2009 versi Forbes, dengan estimasi kekayaan mencapai USD 3,9 miliar.
Namun siapa sangka, Branson termasuk miliarder yang menderita disleksia, yakni sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Meski demikian, hal ini tidak menghalanginya untuk sukses.
Bahkan, disleksia memiliki peranan penting atas kesuksesannya. Menurutnya, orang-orang dengan kondisi tersebut cenderung memiliki "keterampilan masa depan."
Dalam sebuah posting blog yang diterbitkan pada hari Jumat, Branson mengatakan salah satu kekuatan yang sering dimiliki oleh penderita disleksia adalah imajinasi yang jelas.
"Itu membantu saya berpikir besar tetapi membuat pesan kami sederhana. Dunia bisnis sering terperangkap dalam fakta dan angka, dan walaupun detail dan datanya penting, kemampuan untuk bermimpi, membuat konsep dan berinovasi adalah yang membedakan antara yang sukses dan yang tidak berhasil," kata Branson dilansir CNBC Make It.
Pendiri Virgin Group menambahkan bahwa keterampilan yang terkait dengan disleksia akan sangat dibutuhkan di dunia kerja baru, mencatat laporan 2018 dari raksasa akuntansi EY yang mengklaim bahwa penderita disleksia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk tempat kerja di masa depan.
"Pemecahan masalah, kreativitas dan imajinasi akan diminati dengan munculnya AI (kecerdasan buatan) dan otomatisasi," imbuhnya.
"Kita harus berhenti berusaha membuat semua anak berpikir dengan cara yang sama. Kita harus mendukung dan merayakan semua jenis neurodiversity dan mendorong imajinasi anak-anak, kreativitas dan pemecahan masalah, keterampilan masa depan."
Gagasan bahwa keterampilan kreatif akan menjadi semakin penting diakui secara luas. Pada bulan Agustus, John Abel, wakil presiden cloud dan inovasi di Oracle, mengatakan kepada CNBC bahwa karyawan membutuhkan keterampilan kreatif untuk melindungi mereka dari digantikan oleh robot.
Sementara itu, CEO Pearson John Fallon mengatakan kepada CNBC bulan itu bahwa kemampuan yang paling terisolasi dari otomatisasi adalah keterampilan manusia yang unik seperti kreativitas, persuasi dan empati.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enggak Kaleng-Kaleng, 50 Jet Pribadi Mendarat Hadiri Pranikah Konglomerat Asia & Dapat Jalur Imigrasi khusus
Reuters menulis para tamu yang hadir di antaranya bintang pop dan R&B Rihanna, pesulap Amerika David Blaine, Bill Gates, Mark Zuckerberg.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaDulu Hidup Susah dan Putus Sekolah, Kini Miliuner Ini Hidup Bergelimang Harta dengan Kekayaan Mencapai Rp1.000 Triliun
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dia memiliki Global Express BD-700, jet privat yang didesain oleh Bombardier.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin
Peningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaLama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit
Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaDaftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaEmpat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaNegara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca Selengkapnya2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir
Air yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa
Baca Selengkapnya