Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperingatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terkait kerugian selama semester I 2014 sebesar USD 211,708 juta. Kerugian ini tentu membebani kondisi pembayaran utang perseroan.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan akan membawa permasalahan ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Harus ada RUPSLB karena kerugian sangat besar. Saya minta Senin jam 12 harus ada usulan dari direksi untuk menyelamatkan keadaan ini," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/8).

Menurut dia, permasalahan ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, berdasarkan laporan keuangan perusahaan semester I 2014 pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, tercatat kerugian perusahaan plat merah ini meningkat 94,841 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar USD 10,920 juta.

"Usulan direksi sekarang selamatkan keadaan sulit," jelas dia.

Selain itu, terkait pergantian direktur utama Emirsyah Sattar, Dahlan sepenuhnya menyerahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Nanti baik direktur Garuda akan satu paket dengan direktur Pertamina dan PLN, bahwa semua diserahkan kepada pak SBY," ungkapnya.