Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenaikan harga BBM tak surutkan pasar investasi Tanah Air

Kenaikan harga BBM tak surutkan pasar investasi Tanah Air

Merdeka.com - Kendati pemerintah akan mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpotensi memicu inflasi, iklim investasi di Indonesia diproyeksi tidak akan terpengaruh.

Presiden Direktur Eastpring Invesments Indonesia Riki Frindos mengatakan, iklim investasi di Indonesia justru masih akan tumbuh. "Saya tidak bisa sebut angka, tapi kami optimis untuk tahun ini, investasi akan tumbuh di atas rata-rata industri," kata Riki di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (29/5).

Sayangnya, iklim investasi yang masih akan meninggi ini, masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, Riki melihat, jumlah penduduk Indonesia yang berinvestasi di produk reksadana masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Malaysia dan Singapura.

"Berdasarkan data OJK saat ini jumlah masyarakat yang investasi di reksadana masih sekitar 300 orang, itu sangat sedikit bandingkan dengan negara yang hampir sama dengan Indonesia seperti Malaysia dan Singapura," ungkapnya.

Kendati demikian, Riki memberi beberapa saran bagi masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di reksadana. Riki menyarankan peminat investasi reksadana untuk memperhatikan profil risiko dari beberapa produk investasi, misalnya obligasi korporasi, terutama dari sisi profil kreditnya.

Dari sisi risiko, investasi di produk obligasi korporasi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi saham. Untuk itu, disarankan untuk melihat rating perusahaan tersebut dan analisis kreditnya. "Coorporate akan lebih tinggi, kita akan membatasi, rating harus AA, kita harus lihat kredit profilenya, kita punya tim internal, kredit analisis dari perusahaan yang keluarkan obligasi saat itu," ujarnya.

Kendati profil dari produk investasi telah secara matang diperhitungkan, namun Riki mengaku dari sisi imbal hasil, akan sulit untuk diprediksi. "Kami tidak bisa forcast angkanya, tapi kami hanya bisa jelaskan, bahwa resiko investasi sebanding dengan returnnya, maka kami akan memberikan nilai tambah dari kemampuan tim investasi kami," ungkap Riki.

Sejak pertama kali mendapatkan izin sebagai manajer investasi pada bulan April 2012, PT Eastpring Investments Indonesia telah berhasil menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 36,3 triliun atau senilai USD 3,7 miliar per Maret 2013.

Presiden Direktur Eastpring Investments Indonesia Riki Frindos mengatakan, dana kelolaan tersebut merupakan hasil dari pengembangan produk reksadana dan discretionary fund atau Kontrak Pengelolaan Dana.

Riki menjelaskan, untuk produk reksadana, Eastpring Investments Indonesia telah mengembangkan empat produk reksadana. "Eastpring Investments Indonesia telah menerbitkan empat produk reksa dana yang dijual melalui Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana, yaitu dua reksa dana saham dan dua reksa dana pendapatan tetap," ucap Riki.

Eastpring Investments merupakan manajer investasi yang merupakan bagian dari Grup Prudential Plc UK di Asia. Eastpring Investments beroperasi di 12 negara yaitu Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Vietnam, Indonesia dan India dengan kantor distribusi di Amerika Serikat.

Per 31 Maret 2013, total dana kelolaan Eastpring Investments global mencapai USD 95,4 miliar atau setara dengan Rp 937,02 triliun.

(mdk/bmo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga

Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga

Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin

Cak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin

Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya