Kenaikan BI Rate bisa bikin pembangunan infrastruktur terhambat
Merdeka.com - Kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya atau BI Rate mulai membuat pengusaha khawatir. Salah satunya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto yang menuturkan, BI Rate yang kini di level 7,5 persen bisa mengganggu pembangunan infrastruktur.
Suryo mengatakan, kenaikan BI Rate sebesar 25 persen basis poin akan semakin mempersulit pendanaan pembangunan infrastruktur. Sebab, naiknya BI Rate membuat suku bunga kredit ikut melonjak.
"Selama ini suku bunga kredit perbankan untuk infrastruktur cukup tinggi, maka dengan kenaikan BI Rate pasti akan membuat nilainya kian tinggi," ujar Suryo di Jakarta, Jumat (15/11).
Menurut Suryo, pendanaan pembangunan infrastruktur bakal semakin berat ke depannya. Pada akhirnya, ini bakal akan berdampak pada semakin tertundanya penerapan Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Lebih jauh Suryo mengaku prihatin atas kebijakan moneter yang berpotensi mengganggu sektor riil. Padahal, sektor infrastruktur menjadi prasyarat penting untuk meningkatkan daya saing nasional. Dia berharap pemerintah dan bank sentral mau menyikapi keluhan pengusaha ini.
"Imbasnya daya saing kita bakal semakin berkurang," tegas Suryo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnya