Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementerian BUMN: Maskapai yang Jalani Efisiensi Bakal Bertahan di Era New Normal

Kementerian BUMN: Maskapai yang Jalani Efisiensi Bakal Bertahan di Era New Normal Ilustrasi pesawat. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/IM_photo

Merdeka.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, maskapai-maskapai yang menjalani efisiensi akan bertahan dalam industri penerbangan di era normal baru (new normal). Seperti diketahui, Kementerian BUMN mengeluarkan skenario tahapan pemulihan kegiatan BUMN, sebagai salah satu antisipasi New Normal di tengah pandemi Corona.

"Saya kembali memberikan contoh bahwa industri penerbangan di seluruh dunia mengalami shock dan revolusi besar, di mana nanti mungkin hanya maskapai-maskapai yang sangat efisien yang bisa bertahan," ujarnya dalam seminar daring di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (20/5).

Menurutnya, maskapai-maskapai konvensional atau umum kemungkinan tidak mampu bertahan dan bangkrut akibat pengurangan penerbangan udara yang diperkirakan berlangsung selama beberapa tahun ke depan.

"Efisiensi menjadi hal penting, kalau kita melihat new normal ini bagaimana kita bisa menjadi perusahaan-perusahaan yang efisien," kata Kartika.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan berdasarkan data, maskapai dunia akan kehilangan pendapatan sebesar USD 252 miliar hingga pertengahan 2020. Saat ini, seluruh maskapai di dunia melakukan program restrukturisasi, baik yang melibatkan pemerintah maupun tidak.

Sebagai contoh Singapore Airlines yang beberapa minggu lalu mendapat dana segar 19 miliar dolar Singapura dan 5,3 miliar dolar Singapura dari penerbitan saham baru, ditambah 9,7 miliar dolar Singapura, dan pinjaman dari DBS sebesar 4 miliar dolar Singapura. Bantuan serupa juga diterima Qantas yang mendapat 1,1 miliar dolar Australia dari pemerintah Negeri Kanguru tersebut.

Industri Penerbangan Pulih di 2023

Dampak Virus Corona terhadap industri penerbangan diprediksi berlangsung selama bertahun-tahun. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan lalu lintas penumpang udara tidak akan pulih ke tingkat sebelum krisis Corona sampai setidaknya 2023.

Asosiasi maskapai penerbangan dunia tersebut mengatakan bahwa permintaan untuk perjalanan udara anjlok lebih dari 90 persen di Eropa dan AS sejak dimulainya pandemi. Pemulihan dikatakan akan lebih lambat jika kebijakan lockdown dan pembatasan perjalanan diperpanjang.

"Kami meminta pemerintah untuk melakukan pendekatan bertahap untuk memulai kembali industri ini dan terbang lagi," ujar Direktur Jenderal dan CEO IATA, Alexandre de Juniac, seperti mengutip laman CNBC, Jumat (15/5).

De Juniac berharap beberapa penerbangan akan mulai beroperasi pada musim panas. "Kami ingin membuka kembali dan meningkatkan pasar domestik pada akhir kuartal kedua, dan membuka pasar regional atau benua - seperti Eropa, Amerika Utara atau Asia-Pasifik- pada kuartal ketiga, dan antarbenua di musim gugur," jelas dia.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar

Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar

Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang kerap jadi incaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya