Kementan diminta perbaiki infrastruktur pertanian dan pengelolaan anggaran
Merdeka.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Fadholi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperbaiki insfrastruktur pertanian guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani domestik.
"Persoalan infrastruktur pertanian harus betul-betul diperbaiki karena kalau tidak ada saluran irigasinya susah," kata Fadholi seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/9).
Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai anggaran yang banyak berada di Kementerian Pertanian (Kementan) rawan bocor bila tidak dikelola secara serius.
Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, tahun 2018, Kementan mendapatkan anggaran sebesar Rp 23,8 triliun.
"Apalagi anggaran untuk Dirjen Pangan besar sekali. Dari Rp 23,6 Triliun itu, Dirjen Pangan sekitar 6,4 triliun," kata Uchok mencontohkan pengelolaan tanaman serealia yang mencapai Rp4 triliun.
Belum lagi pengelolaan anggaran fasilitas pupuk dan pestisida sekitar Rp 84,8 miliar. Namun, dia menganggap anggaran ini tidak dikelola dengan cara yang tepat untuk keperluan pertanian di Indonesia.
"Dari dana ini sebetulnya sudah nyaman dan makmur. Tapi kenapa petani tetap masih kurang sejahtera," katanya.
Dalam periode tiga hingga empat tahun ke belakang tegas Uchok, Kementan mengalami kebocoran sekitar Rp 427,9 miliar. Maka dari itu, Uchok meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turut mengawasi dana-dana tersebut.
Di sisi lain, Uchok menilai, kementan kerap menggunakan anggaran kurang tepat sasaran. Misalnya, pada akhir Agustus 2018 silam, kementan menggelar pertemuan dengan beberapa pihak terkait di saat petani mengalami kesulitan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, sejak tiga tahun lalu, telah menjalin komunikasi dengan komisi pemberantasan korupsi (KPK) dalam pelaksanaan tata kelola anggaran. Hal ini dikatakan Mentan Amran dalam menanggapi kebocoran dana di Kementan.
"Kementan dan KPK sudah bekerja sama untuk mengawasi kinerja pertanian sejak tahun 2015. Kami ingin semua terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme," ujar Menteri Amran di Jakarta.
Tanggapan lengkap Menteri Amran bisa dibaca di sini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada
Mentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaKomisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024
Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kilas Balik Menhan Prabowo Memperkuat Pertahanan Indonesia di 2023
Menhan Prabowo terus berkomitmen dalam memperkuat dan memodernisasi pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN
Kunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaTelan Anggaran Rp824 M, Jokowi Resmikan 3 TPA di Jatim: Dapat Kurangi Masalah Sampah
Dapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis
Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Baca Selengkapnya