Kemenperin: Permintaan Oksigen untuk Kebutuhan Medis Meningkat Sejak 2020
Merdeka.com - Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Fridy Juwono mengatakan produksi gas oksigen dalam negeri secara bertahap telah dialokasikan untuk kebutuhan medis. Hal ini sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi selama 1,5 tahun terakhir.
"Kemarin dengan kondisi baik 90 persen sudah untuk kebutuhan medis dan sekarang diminta pemerintah 100 persen untuk kebutuhan medis," kata Fridy saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (5/7).
Sebelum pandemi, produksi oksigen dalam negeri sebagian besar digunakan untuk sektor industri. Sedangkan untuk kebutuhan medis hanya 40 persen saja. Persentase ini kemudian terbalik ketika virus Covid-19 mewabah di Indonesia. Sebanyak 60 persen produksi akhirnya digunakan untuk keperluan medis.
"Nah karena pandemi jatah industri jadi 40 persen," kata dia.
Ledakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan ini membuat permintaan oksigen untuk medis meningkat drastis. Kebutuhannya naik hingga 4-5 kali lipat dari biasanya. "Kalau sekarang permintaannya 4-5 kali lipat jumlahnya," ujarnya.
Beruntungnya, kata Fridy saat terjadi lonjakan kasus pekan lalu, Indonesia masih memiliki stok gas oksigen medis. Hanya saja memang terjadi keterlambatan distribusi yang membuat kepanikan di masyarakat.
"Kemarin itu kan puncaknya tapi ini gak tau juga kemarin itu puncak apa bukan. Tapi yang pasti kemarin itu kita untung karena masih ada stok," kata dia.
Lakukan Impor
Untuk mengantisipasi kelangkaan gas oksigen, Pemerintah pun berencana untuk melakukan impor. Sudah ada empat perusahaan asing telah dibidik pemerintah.
Komunikasi pun sudah terjalin, hanya tinggal menunggu dari Kementerian Kesehatan terkait jumlah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. Sebab jumlah kebutuhan oksigen tidak dapat prediksi tanpa data.
"Intinya bagaimana oksigen ini terpenuhi terus kebutuhannya dan perkembangan kebutuhan ini enggak bisa diprediksi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya