Kemenperin Catat 3.000 UKM Indonesia Telah Jual Produknya ke Dunia
Merdeka.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih, menargetkan ekspor dari sektor UKM tumbuh 4 persen di 2019. Kemenperin akan terus menjalankan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut.
"Target pertumbuhan IKM 4 persen, ekspornya sekitar 4 persen untuk tahun ini," kata dia, saat ditemui, di JCC, Jakarta, Jumat (21/6).
Menurut dia, saat ini yang sudah melakukan ekspor rata-rata merupakan pelaku usaha menengah. Dari total 30.000 IKM di Indonesia, sekitar 10 persen sudah merambah pasar ekspor.
"IKM sudah banyak ya (yang ekspor), tapi rata-rata menengah, kalau kecil belum. Jumlah menengah 30 ribuan. Dari 30.000, itu sekitar mau 3.000 sampai 4.000 yang sudah ekspor. Kira-kira 10 persen," jelas dia.
Dia pun meminta para UKM memanfaatkan kehadiran Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang sudah ada. Lewat UPT, para pelaku IKM dapat menyampaikan kebutuhan dan mendapatkan berbagai fasilitas untuk mendukung usahanya.
Sebagai contoh, kata dia, ada seorang pelaku industri kerajinan kayu yang sulit untuk mengembangkan usaha dan mengakses pasar ekspor karena tidak memiliki mesin pengering kayu.
"Dia suruh masuk asosiasi. Saya kan fasilitasi asosiasi atau masuk UPT. Kerja sama dengan UPT di Provinsi dia. Punya pabrik. Jadi kami kasih bantuan untuk pengeringan kayu itu di UPT. Kalau dia lewat UPT bisa kerja sama dengan UPT. UPT kayu di Jepara, Solo ada. Karena (untuk ekspor) kadar kayunya harus bagus. Jadi kami tidak bisa kasih satu-satu," ujar dia.
Selain UPT, lanjut dia, para pelaku IKM dapat mengikuti program restrukturisasi. Program ini membantu pelaku IKM untuk mendapatkan peralatan produksi dengan potongan harga.
"Kedua mereka (UKM) bisa melalui program restrukturisasi. Jadi kami bantu mesin dan peralatan itu dengan potongan harga 30 persen. 70 persen dibeli sendiri. Program restrukturisasi kalau beli mesin sendiri, kami akan bantu kasih potongan harga maksimal 300 juta," imbuhnya.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023
Dijelaskan Wisnu, pelanggan merupakan salah satu faktor penting terhadap penjualan Pupuk Kaltim, sehingga pelayanan yang diberikan pun terus dimaksimalkan.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembangunan IKN Nusantara, Volume Penjualan Semen Indonesia Naik Sepanjang 2023
Penjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca Selengkapnya