Merdeka.com - Kementerian Perumahan Rakyat berharap, Gubernur DKI terpilih, Joko Widodo bisa bersinergis dalam pengembangan rumah murah di wilayah Ibu Kota.

Kemenpera berharap Jokowi mau mengubah aturan mengenai rumah murah untuk rakyat. Aturan yang dimaksud menyangkut koefisien lantai bangunan (KLB) yang masa kepemimpinan Fauzi Bowo hanya dibolehkan 3,5.

Dipatoknya KLB 3,5 tersebut, maka tinggi perumahan hanya diperbolehkan mencapai 12 lantai. Kemenpera berharap di kepemimpinan Jokowi, KLB bisa diubah kembali menjadi 6 seperti pada masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso.

"Sekarang kita mengharapkan ini bisa dikembalikan lagi ke 6. Kalau tidak 6 pengembang tidak mau, kurang menguntungkan," ungkap Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz ketika ditemui di Kemenko Perekonomian, Selasa (2/10).

Menurutnya, aturan yang berlaku pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo tidak menarik minat pengembang. Alasannya, tidak efisien. "Tidak menguntungkan buat pengembang," tambahnya.

Djan faridz mengaku akan terus mendorong pengembangan rumah murah untuk rakyat. Diakuinya, pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo, pembangunan ini tidak berjalan karena dibatasinya ketinggian perumahan yang hanya 12 lantai.

"Kita harapkan dengan gubernur yang baru bisa KLB dikembalikan seperti zaman Pak Sutiyoso, KLBnya jadi 6 lagi. Kalau 6 bisa 24 lantai, pengembang bisa tertarik. Kalau 24 lantai mereka mau dan prosesnya bagus," jelasnya.