Kemenkop UKM Beberkan Kendala Program UMKM Go Online
Merdeka.com - Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Eddy Satriya membeberkan berbagai kendala atas program digitalisasi usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tengah di gencarkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Padahal tahun ini ditargetkan 10 juta UMKM dapat go online.
Pertama, Pemahaman teknologi masih rendah. Rendahnya pemahaman atas penggunaan teknologi untuk menunjang bisnis dianggap menjadi kendala tersendiri untuk mendorong UMKM go online.
"Pemahaman teknologi di UMKM kita masih rendah. Padahal didalamnya mencakup proses pemasaran, ini kendala yang kita hadapi," kata dia dalam webinar yang digagas oleh WhatsApp, Selasa (21/7).
Kedua, Ketersediaan akses internet yang terbatas. Padahal, akses internet menjadi bagian penting dalam kegiatan ekonomi digital, sehingga diperlukan jaringan internet yang stabil. Sedangkan, sebagian besar pelaku usaha UMKM tersebar di daerah.
"Maka, ketersediaan akses menjadi kendala atas program UMKM go online," ujarnya.
Ketiga, Keamanan transaksi. Menurut Eddy masih banyak konsumen di Indonesia yang mengkhawatirkan keamanan bertransaksi secara online. Hal itu dinilai menjadi kendala tersendiri dalam mencetak lebih banyak UMKM ke pasar digital.
Terakhir, Permodalan terbatas. Tidak dipungkiri menjalankan kegiatan bisnis berbasis digital perlu ditunjang gawai yang memadai. Selain itu, pelaku usaha UMKM juga harus menyiapkan dana untuk mendapatkan layanan akses internet.
Ironisnya pelaku usaha di sektor ini didominasi oleh usaha kecil yang mempunyai modal terbatas. Sekaligus tenaga kerja dengan keahlian yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian Koperasi dan UKM terus meningkatkan koordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait. Serta BUMN, Perguruan Tinggi, Swasta, dan Startup.
Adapun kegiatan yang dilakukan, yakni pengadaan akses/infrastruktur digital, akses pembiayaan, pelatihan, pendampingan, inkubator, dan sistem informasi digital UMKM. Dengan output yang dihadapkan ialah produksi meningkat, omzet meningkat, skala usaha meningkat, dan manajemen usaha meningkat.
"Pada akhirnya terbentuk komunitas UMKM berbasis digital. Sehingga UMKM naik kelas," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaIni Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR
Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaTelkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSambangi Emtek Grup, Bupati Kendal Dico Ulas Keberhasilan Selama Memimpin
Pemkab Kendal telah menyiapkan UMKM Center untuk memfasilitasi seluruh pelaku usaha.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaLanjutkan Program Jokowi, Ganjar-Mahfud Bakal Menerapkan KTP Sakti
Penyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024
Implementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaUMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya