Kemenkeu Klaim Penawaran Masuk dalam Lelang SUN Cukup Solid
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan penawaran masuk dari investor yang cukup solid mempengaruhi tingginya penyerapan dana pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa.
"Incoming bids pada lelang hari ini cukup solid di tengah kondisi pasar global dan domestik yang sedang volatile pasca-rilis hasil pertemuan FOMC minggu lalu," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan di Jakarta, Selasa (22/6).
Deni menjelaskan, kondisi likuiditas di sektor keuangan pasar domestik yang masih tinggi dengan penawaran mencapai Rp69,95 triliun, juga mempengaruhi hasil lelang SUN yang mencapai target indikatif.
"Demand yang masuk terutama didominasi oleh tenor 5 dan 10 tahun (seri FR0086 dan FR0087) yaitu sebesar 74,5 persen dari total bids," ujarnya.
Sementara itu, proporsi partisipasi investor domestik meningkat pada lelang hari ini, yaitu mencapai 81,3 persen, apabila dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya, yang sebesar 80,9 persen dari total penawaran masuk.
"Sedangkan sekitar 18,7 persen bids berasal dari investor asing, yang utamanya berada pada tenor 5 dan 10 tahun," kata Deni.
Penurunan WAY
Pada lelang SUN kali ini, lanjut dia, terdapat penurunan Weigthed Average Yield (WAY) terbesar pada tenor 5 tahun yaitu mencapai 11 bps dibanding pada lelang sebelumnya. Namun, secara umum, terdapat kenaikan WAY Obligasi Negara yang dilelang sebesar 4-20 bps dibandingkan lelang sebelumnya.
Sebelumnya pemerintah menyerap dana sebesar Rp30 triliun dari lelang tujuh seri SUN di pasar perdana pada Selasa (22/6) dengan penawaran masuk mencapai Rp69,95 triliun.
Penetapan permintaan Rp30 triliun tersebut dilakukan dengan pertimbangan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan pasokan SUN dari pasar perdana.
Dengan lelang rutin tersebut secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Juni 2021 mencapai Rp364,24 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca Selengkapnya