Kemendag Ungkap 3 Penyebab Kelangkaan Gula di Tengah Pandemi Corona
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan tiga faktor penyebab kurangnya pasokan gula kristal putih yang terjadi di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya produksi gula dalam negeri tahun 2019 yang tidak sesuai dengan perkiraan.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana, mengatakan ketidaksesuaian itu mengakibatkan hasil produksi dalam negeri yang seharusnya cukup sampai Maret 2020 ternyata hanya cukup sampai Februari 2020. Hal ini ditandai dengan mulai naiknya harga gula di tingkat konsumen.
Kemudian faktor kedua, adalah bergesernya musim giling tebu yang umumnya dimulai April mundur menjadi akhir Juni dan kemungkinan adanya penurunan produksi gula dalam negeri akibat perubahan iklim.
Ketiga, belum maksimalnya realisasi impor oleh pabrik gula berbasis tebu rakyat yang mendapat izin impor karena terjadinya pandemi COVID-19 di beberapa negara asal impor seperti India, Thailand dan Australia.
"Negara-negara tersebut menerapkan lockdown dalam menekan penyebaran corona sehingga mengakibatkan terhambatnya logistik dan transportasi kapal pengangkut serta adanya pengalihan negara asal impor ke negara lain yang dilakukan oleh importir seperti ke Brasil dan beberapa negara di Afrika dengan konsekuensi waktu tempuh untuk importasi yang lebih lama," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta (26/5).
Kondisi tersebut telah menyebabkan terjadinya pergeseran pemasukan impor gula kristal mentah sebagai bahan baku gula kristal putih yang semula diperkirakan pada Maret dan April 2020. Kenyataannya kegiatan importasi baru mulai masuk secara bertahap pada April sampai dengan Juni 2020.
"Hal ini memberikan dampak langsung terhadap pemenuhan gula kristal putih sehingga mengurangi pasokan kepada masyarakat pada bulan-bulan tersebut," terangnya.
Buka Keran Impor Antisipasi Kelangkaan Gula
Kemendag sendiri telah melakukan antisipasi terjadinya kelangkaan gula pada tahun 2020 akibat menipisnya stok gula di dalam negeri. Hal itu dibuktikan dengan kebijakan Kemendag membuka keran impor yang diberikan pada bulan November 2019 kepada empat perusahaan sebesar 160.440 ton.
"Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) melalui anak perusahaannya PT Gendhis Multi Manis (GMM) mendapatkan PI (persetujuan impor) pada 29 November 2019 dan 13 April 2020 dengan total impor gula sebesar 64.750 ton,” tegasnya.
Perum BULOG telah diberi tugas melakukan importasi GKP sebesar 50 ribu ton pada 7 April 2020. BULOG juga mendapatkan persetujuan pengalihan gula dari PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP) sebesar 20.000 ton pada 13 Maret 2020.
"Dengan demikian secara keseluruhan Perum BULOG mendapat sebesar 134.750 ton dan telah direalisasikan sebesar 75.350 ton," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya
Penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.
Baca SelengkapnyaMelihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota
Gula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnya