Kelas Menengah Indonesia Diminta Belanja Bantu Tekan Angka Pengangguran Saat Pandemi
Merdeka.com - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai, berbagai stimulus fiskal seperti PPnBM hingga LTV perumahan diberikan pemerintah untuk mendorong kelas menengah membelanjakan uangnya. Dengan begitu diharapkan permintaan produk bisa meningkat sehingga menggerakkan rantai bisnis di sektor industri otomotif dan perumahan.
"Harmonisiasi ini akan mendorong orang buat belanja khususnya perumahan dan otomotif karena di produksinya hilirnya banyak sekali," kata Josua saat acara diskusi media bertajuk Sinergi Memperkuat Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/3).
Dengan membelanjakan uangnya, diharapkan permintaan produk meningkat dan bisa mendongkrak penyerapan tenaga kerja. "Sektor ini turunannya banyak sekali. Ini bisa mendongkrak penyerapan tenaga kerja. Harapannya dari sektor konsumsi atau perumahan ini akan cenderung meningkat," kata dia.
Menurutnya, bagi kelas menengah, uang bukan masalah. Sebab, secara finansial mereka tidak mengalami penurunan pendapatan. Tercermin dari tabungan (DPK) yang tumbuh hingga dua digit. "Uang itu bukan masalah buat mereka karena memang pendapatan mereka tidak terganggu," katanya.
Selanjutnya
Meski begitu dia belum bisa melihat sejauh mana dampak dari kebijakan tersebut terhadap permintaan kendaraan bermotor dan perumahan. Sebab, kebijakan tersebut baru diumumkan pada Februari dan mulai berlaku awal Maret 2021.
"Ini kebijakannya baru bulan Maret tetapi tidak bisa dilihat dampaknya secara langsung karena berbeda dengan pasar keuangan yang bisa dilihat dampaknya secara langsung," kata dia.
Diharapkan dengan stimulus fiskal tersebut bisa meningkatkan permintaan produk walau kontribusinya tidak terlalu besar ke konsumsi nasional.
"Secara umum masyarakat ini yang memang biasanya spending tiap tahun. Beli mobil atau beli rumah akan mendongkrak pertumbuhannya," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan
Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya