Kekuatan ekonomi langit Indonesia
Merdeka.com - Berpergian menggunakan transportasi udara yakni pesawat terbang, kini bukan hal yang dipandangistimewa. Menembus batas wilayah nusantara melalui udara, bagi sebagian orang sudah menjadipilihan utama.
Tidak heran bandar udara di sebagian wilayah Indonesia, over kapasitas untuk menampung calon penumpang berbagai maskapai penerbangan yang siap membawa mereka mengudara.Wajar jika kini pesawat menjadi pilihan utama.
Sejalan dengan tingginya aktivitas masyarakatdan dari segi efisiensi waktu, kecepatan pesawat jauh di atas transportasi darat seperti mobilatau bus, dan transportasi laut atau kapal. "Penumpang atau masyarakat memerlukan pesawatkarena kebutuhan," ujar Sekretaris Jenderal asosiasi perusahaan penerbangan nasional (INACA) Tengku Burhanuddin kepada merdeka.com,Rabu (2/5) malam.
Faktor tersebut diakui menjadi salah satu pendorong jumlah pengguna pesawat semakin meningkatdari tahun ke tahun. Tengku mengatakan, meskipun jumlah penumpang dari tahun ke tahun terusmeningkat, penerbangan dalam negeri masih mendominasi. "Porsi penerbangan domestik masih lebihbesar (dari internasional)," katanya.
Di atas kertas, tren peningkatan jumlah penumpang pesawat terlihat jelas. Data Badan PusatStatistik (BPS) menyebutkan, jumlah penumpang pesawat pada tahun 2009 mencapai 43,62 jutaorang. Angka tersebut take off seiring kemudahan akses bagi masyarakat menggunakan pesawat.
Tahun 2010, jumlah penumpang pesawat mencapai 53,4 juta atau melonjak 22,3 persen dari tahunsebelumnya. Tren masyarakat yang menggunakan pesawat terus naik hingga menyentuh 62,3 jutapada tahun 2011.
Dilihat dari tujuannya, pengguna pesawat masih didominasi oleh penerbangan domestik. Tahun2009, jumlah penumpang untuk rute dalam negeri (domestik) mencapai 35,6 juta orang. Jumlahtersebut meningkat menjadi 43,77 juta pada tahun 2010 dan menembus angka 51,5 juta pada tahun2011. Sementara untuk jumlah penumpang pesawat yang melintas batas negara atau penerbanganinternasional juga meningkat meskipun tidak terlalu signifikan.
Tahun 2009, setidaknya ada 7,96 juta penumpang pesawat untuk penerbangan internasional. Penumpang penerbangan internasional meningkat menjadi 9,62 juta di tahun 2010. Sepanjang Januari-Desember 2011, jumlah penumpang penerbangan antar negara mencapai 10,8 juta.
Tren meningkatnya jumlah pengguna pesawat, tidak terlepas dari stabilitas perekonomiannasional dan semakin besarnya jumlah kelompok masyarakat kelas menengah. Bank Dunia menyebutkan, 56,5 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa, masukkelompok kelas menengah dengan nilai belanja USD 2-20 per hari. Dengan kata lain, saat ini adasekitar 134 juta warga kelas menengah di Indonesia.
Direktur Statistik dan Distribusi BPS Satwiko Darmesto mengatakan semakin banyak penggunapesawat karena harga tiket yang terjangkau. Terjangkaunya harga tiket pesawat, kata dia,menunjukkan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi.
Padahal, jika dibandingkan harga tiketmoda transportasi lain, harga tiket pesawat termasuk tinggi. "Kesejahteraan masyarakat semakintinggi karena makin mampu beli tiket pesawat," ujar Satwiko kepada merdeka.com saat dihubungiterpisah.
Dari data yang dimiliki, Satwiko tidak menampik bahwa pilihan untuk menggunakan transportasiudara, dalam hal ini pesawat komersil, semakin menjadi favorit. Senada dengan Tengku,alasannya karena fleksibilitas waktu tempuh perjalanan yang singkat, serta banyaknya rute-ruteperjalanan baru yang mampu mencuri perhatian konsumen.
Tingginya penggunaan pesawat untuk keperluan perjalanan ke kantong-kantong wisata di tanahair, tentu turut serta membantu menggerakkan ekonomi daerah wisata di dalam negeri. Selain itu, moda transportasi udara juga turut mendukung aktivitas bisnis yang menggerakanperekonomian nasional.
Sebab, banyak pengusaha nasional maupun asing yang menjadikan pesawat sebagai pilihan utama demi kelancaran proses bisnisnya. "Penggunaan pesawat meninggi pada saat liburan, lebaran, tahun baru karena kebanyakan orang ingin pulang kampung. Selain itu penggunaan pesawat juga sebagai keperluan bisnis," tambahnya.
Semakin besarnya keinginan masyarakat menggunakan moda transportasi udara juga diakui olehVice Corporate Communication PT Garuda Indonesia Pujobroto. Untuk industri penerbangan,kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, menjadi salah satu faktor yangmemperkuat keberadaan moda transportasi udara.
Kondisi tersebut memperkuat peningkatan jumlahpenumpang. Pertumbuhan pengguna pesawat sekitar 1,5-2 kali lipat dari laju pertumbuhan ekonominasional. "Dan kelas menengah kita saat ini bertumbuh dengan kemampuan daya beli cukup baik,"jelas Pujobroto.
(Pandasurya, Harwanto Bimo, Salim Faozan)
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya