Kecuali cabai, harga bahan pangan diklaim cenderung turun
Merdeka.com - Pemerintah mengumumkan potensi adanya el nino atau suatu gangguan cuaca ekstrem menimbulkan kemarau berkepanjangan di Indonesia mulai bulan ini hingga Februari tahun depan.
Berkaca laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi anomali cuaca itu diyakini tak akan mengganggu ketersediaan pangan nasional.
Prediksi el nino ini didasarkan pantauan cuaca beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Cuaca Jepang April-Juni kondisi normal, Juli-September (el nino) lemah. Sedangkan dari Australia, April-Juli kondisi normal, baru kemudian Agustus-september akan ada el nino lemah.
"Indonesia April-Agustus cuaca normal, tapi September 2014, el nino kalau ada lemah," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa selepas rapat di kantornya, Jakarta, Selasa (29/4).
Atas dasar itu, menghadapi situasi kemarau, pemerintah memantapkan tim koordinasi penyuluhan di sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan.
Dibuat satu kesekretariatan bersama dipimpin salah satu eselon dari kementerian teknis secara bergiliran. Untuk awalan, tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memimpin tim tersebut.
Hatta menambahkan, sejauh ini ketersediaan bahan pangan pokok nasional memadai. Indikatornya, tidak ada inflasi karena pangan bergejolak (volatile food) selama masa pemilu legislatif.
Komoditas pangan utama, khususnya beras, diklaim Hatta mencukupi. Sebab panen raya sudah dilakukan sebelum masuk masa kemarau. Pemerintah juga telah menyiapkan cadangan beras sebanyak 2 juta ton, seandainya el nino benar-benar terjadi beberapa bulan mendatang.
"Produksi gabah kita diperkirakan 73 juta ton. Sudah diantisipasi kalau el nino terjadi apa yang harus dilakukan untuk menjaga agar produksi beras tepat sasaran," ungkapnya.
Dalam rapat koordinasi, Kemenko Perekonomian sekaligus mendapat informasi, bahwa harga pangan pokok cenderung menurun. Itu mengacu pada pantauan minggu ketiga dan keempat April.
Sebagai contoh, secara nasional harga beras turun 2,16 persen. Sedangkan Harga gula pasir turun 1,1 persen, cabe merah turun 21,1 persen, demikian pula bawang merah menjadi lebih murah 6,8 persen.
Kenaikan hanya terjadi untuk komoditas kedelai, cabai rawit, dan bawang putih. "Kita bisa melihat hampir semuanya turun harganya," kata Hatta.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaBLT El Nino diklaim untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga akibat musim kemarau panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi garam justru bisa lebih cepat saat terjadinya fenomena El Nino
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, BLT El Nino merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat di tengah kenaikan harga yang diakibatkan oleh kekeringan.
Baca SelengkapnyaArief menyebut, kelangkaan beras saat ini diakibatkan oleh dampak El Nino yang mempengaruhi produksi padi di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaSeperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian
Baca Selengkapnya