Kebutuhan pangan membengkak, KKP bahas program kelautan global
Merdeka.com - Sebagai negara maritim dan dinilai konsisten mengakselerasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional dalam program ekonomi biru atau blue growth. Bank Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian global (FAO) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dalam membahas rencana aksi program kelautan global di Jakarta.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menegaskan dunia menghadapi salah satu tantangan yang berlipat ganda untuk mencukupi kebutuhan pangan 9 miliar manusia pada tahun 2050. Kondisi ini diperparah, dampak dari perubahan iklim, ketidakpastian kondisi ekonomi dan keuangan, dan kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
"Ekonomi Kelautan dengan penerapan model ekonomi biru akan disinergikan dengan berbagai kebijakan baik lokal maupun nasional, SDM, teknologi, akses keuangan, industrialisasi (hulu dan hilir), pendidikan, dan kesadaran kolektif masyarakat akan potensi kelautan," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Senin (8/9).
Merujuk pada laporan dari Bank Dunia dan FAO, pada 2030 diperkirakan hampir dua pertiga dari konsumsi hasil perikanan di seluruh dunia akan berasal dari sub sektor perikanan. Kawasan Asia termasuk Asia Selatan, Asia Tenggara, China dan Jepang diproyeksikan akan menebus 70 persen dari permintaan ikan global.
Indonesia memiliki modal dasar potensi pembangunan yang jauh lebih besar dan beragam daripada negara-negara lain. Jika seluruh potensi kelautan ini dikelola dengan baik, diperkirakan 85 persen perekonomian nasional akan ditopang oleh sumber daya kelautan termasuk pangan.
Menteri menegaskan masuknya sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor utama penopang perekonomian Indonesia menjadi keniscayaan, karena luas wilayah Indonesia yang 75 persennya atau 5,8 juta kilometer persegi territorial laut lebih besar jika dibandingkan dengan wilayah daratan.
"Jika berkaca pada pertumbuhan sektor kelautan pada tahun 2010-2013, sektor ini tumbuh secara signifikan di atas 6 persen. Sementara kontribusi sektor kelautan mampu menyumbang 22 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," katanya.
Pertemuan kali ini merupakan dari tindak lanjut pertemuan Global Oceans Action Summit di The Hague, di Belanda bulan April 2014. Pertemuan ini, upaya memperkuat kerja sama regional maupun internasional di sektor kelautan dan perikanan.
Pertemuan selanjutnya akan berlangsung di Grenada, pada awal tahun 2015. Sedangkan hasil pembahasan dari workshop di Jakarta, akan dibahas lebih lanjut pada ajang pertemuan Climate Summit 2014 yang berlangsung pada bulan September ini di New York, Amerika Serikat.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaUpaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO
Program ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN: Kedaulatan Pangan Sudah Diperjuangkan Prabowo Sejak Masih di TNI
Di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, berbagai persoalan sektor pertanian akan terurai
Baca SelengkapnyaArea Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaKKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran
Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya