Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kata Kemendag soal Keputusan WTO Tunda Konferensi Jenewa karena Ada Varian Omicron

Kata Kemendag soal Keputusan WTO Tunda Konferensi Jenewa karena Ada Varian Omicron Kementerian Perdagangan. ©2013 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) menunda konferensi tingkat menteri secara langsung di Jenewa, Swiss karena ditemukannya varian baru corona bernama omicron.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono membenarkan informasi tersebut.

"Betul, ditunda hingga waktu yang akan ditentukan lebih lanjut memperhatikan situasi dan kondisi pandemi," kata Djatmiko kepada Liputan6.com, Minggu (28/11).

Dia menjelaskan, penundaan mengacu pada keputusan WTO dan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan Pemerintah Swiss yang memperhatikan perkembangan terkait pandemi covid-19. WTO juga memerintahkan semua negara anggota termasuk Indonesia agar memaklumi penundaan tersebut.

"Semua negara anggota termasuk Indonesia dapat memaklumi. Untuk rencana selanjutnya semua menunggu pembicaraan di WTO antara Dirjen WTO dan General Council," jelas Djatmiko.

Larang Penerbangan Langsung dari Afrika Selatan

Sebagai informasi, saat ini Pemerintah Swiss mengumumkan larangan semua penerbangan langsung dari Afrika selatan setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian baru virus yang berpotensi lebih berisiko bernama omicron.

Berdasarkan pernyataan dari Kantor Kesehatan Masyarakat Federal Swiss, mulai Jumat, semua orang yang memasuki Swiss dari Afrika selatan, Hong Kong, Israel, dan Belgia harus menunjukkan tes Covid-19 negatif dan dikarantina selama 10 hari.Selain itu, Pemerintah Swiss juga meminta agar negara-negara di seluruh Eropa menghentikan perjalanan udara dari Afrika selatan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang varian tersebut.

Anggota Uni Eropa setuju untuk segera memberlakukan pembatasan pada tujuh negara Afrika - Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe - ketika para ilmuwan bergegas untuk menentukan apakah jenis baru lebih berbahaya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Soal Debat Cawapres, TKN Ungkap Keberpihakan Gibran Pada Anak Muda Makin Jelas
Soal Debat Cawapres, TKN Ungkap Keberpihakan Gibran Pada Anak Muda Makin Jelas

Hanya Gibran yang meyoroti potensi terbukanya 19 juta lapangan pekerjaan baru dari sektor ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya

Konvensi ini melibatkan kerja sama antarnegara untuk menghentikan produksi opium secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya