Karen lengser, Muhammad Husein resmi jadi Plt Dirut Pertamina
Merdeka.com - Hari ini, Rabu (1/10), kursi Direktur Utama PT. Pertamina resmi diduduki Muhammad Husein. Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina Muhammad Husein menjadi pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri. Muhammad Husein sebelumnya menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina.
"RUPS ini diputuskan komisaris sudah tetapkan bahwa Muhammad Husein selain sebagai direktur hulu menjabat sebagai pelaksana tugas (PLT) Pertamina," ujar VP Corporate Pertamina, Ali Mudakir usai RUPS Pertamina di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/10).
Muhammad Husein diberikan amanat memutuskan wewenang sepenuhnya terhadap perusahaan minyak negara tersebut. "Pejabat direktur hulu, ini pelaksana tugas dengan kewenangan, bisa memutuskan keputusan strategis," jelas dia.
RUPS kali ini belum menemukan siapa pengganti resmi Karen Agustiawan yang akan duduk sebagai dirut tetap.
"Jadi perlu sampaikan RUPS Menteri BUMN selaku RUPS Pertamina menyampaikan surat keputusan direksi pertamina mundur secara resmi, karena RUPS belum memutuskan pengganti sesuai anggara dasar," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 18 Agustus lalu Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan pengumuman mengejutkan. Karen Agustiawan mengundurkan diri dari kursi Direktur Utama Pertamina. Kemauan tersebut tidak bisa ditahan Dahlan. "Karen mengundurkan diri berkali-kali minta saya tolak dan saya pertahankan," ujarnya di ruang wartawan BUMN, Jakarta, Senin (18/8).
"Saya tidak mampu lagi memperpanjang Bu Karen, untuk itu Karen berhenti pada 1 Oktober, tinggal satu bulan lagi," tambahnya.
Dari pengakuan Dahlan, Keputusan Karen untuk tidak lagi memperpanjang masa jabatannya lantaran ingin mengurusi keluarga. Selain itu, karena masa jabatannya yang berakhir. Waktu masa jabatan habis, beliau minta tidak diperpanjang, karena jabatannya terlama, sudah karena 5 tahun penuh dan ditambah 6 tahun lebih sedikit. Tidak ada masalah apapun," tegas Dahlan.
Berbagai isu bermunculan seiring mundurnya Karen dari perusahaan migas pelat merah tersebut. Salah satunya disebut-sebut lantaran tekanan politik terhadap Pertamina terlalu kuat. Ada pula yang kemudian mengkait-kaitkan mundurnya Karen dengan kasus korupsi yang membelit mantan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, mantan ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana dan mantan Menteri ESDM Jero Wacik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Ternyata Tuan Tanah yang Tak Punya Mobil dan Motor
Hengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSegini Kekayaan Pegawai Pertamina Arogan yang Parkir Sembarangan hingga Ludahi Pengguna Jalan
Segini Kekayaan Pegawai Pertamina Arogan yang Parkir Sembarangan hingga Ludahi Pengguna Jalan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kaesang soal Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina: Biasa Saja
Menurut Kaesang, pengunduran diri Ahok dari Komut Pertamina merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaPertamina Diminta Turun Gunung Awasi Warung yang Masih Izinkan Beli LPG Tanpa KTP
Pemerintah terlah resmi mewajibkan pembelian LPG 3kg pakai KTP.
Baca SelengkapnyaAhok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara
Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnya