Kalah dana, pengusaha lokal sulit saingi SPBU asing
Merdeka.com - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) mengungkapkan indikator penyebab pengusaha SPBU lokal kalah dibandingkan pengusaha asing. Faktornya berada pada kemampuan modal pengusaha tersebut.
Ketua II DPP Hiswana Migas, M Ismeth, mengatakan kurangnya modal membuat pengusaha lokal tidak memiliki daya saing untuk berkompetisi dengan pihak asing.
"Perusahaan besar kalau dalam pelayanan kita oke, kualitas juga kita sama, tetapi secara financial kita kalah pasti, financial seperti permodalan dan lain-lain," ujar Ismeth di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/12).
Ismeth menilai, sejumlah SPBU asing yang 'berdiam' di dalam negeri mampu bertahan kendati secara kasat mata sudah mengalami kerugian. Kuatnya sektor permodalan lah yang membuat para kompetitor tersebut bertahan.
"Mereka kompetitor lihat saja kelihatannya rugi tetapi tetap bertahan di Indonesia sudah berapa lama," bebernya.
Untuk itu, Ismeth menilai jika usulan penggantian RON 88 ke RON 92 diberi lampu hijau, maka sejumlah SPBU asing yang ada di Indonesia bakal semakin berkembang.
"Kondisinya kan tidak seperti yang mereka bayangkan tetapi mereka tetap bertahan," tandasnya.
Seperti diketahui, wacananya akan digantinya bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium atau RON 88 ke Pertamax atau yang mengandung RON 92 dinilai bakal membuat Indonesia digempur asing.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaTanggapi Prabowo, Ganjar Mulai Sosialisasi Cara Kerja Kartu Sakti agar Petani Mudah Dapat Pupuk
Ganjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar masyarakat termasuk pupuk.
Baca SelengkapnyaKPU Sahkan Prabowo-Gibran Menang di Jawa Timur
Jumlah yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 26.219.453 orang.
Baca SelengkapnyaTKN Ajak Masyarakat Pantau TPS Kawal Kemenangan Prabowo-Gibran
Untuk mewujudkan kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu sekali putaran dibutuhkan peran aktif para relawan.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya