Kadin ungkap 4 masalah Indonesia dalam AEC 2015
Merdeka.com - Dunia usaha sebentar lagi akan dihadapkan pada Asean Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang. AEC dianggap cukup penting karena semua negara ASEAN akan berkompetisi menawarkan produk terbaik mereka dan bebas masuk ke negara anggota.
"Bagaimana pengusaha Indonesia 2015 melihat peluang Indonesia menghadapi pasar yang lebih besar dan apa yang akan dilakukan Kemendag dan Kemenperin," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan di Menara Kadin, Jakarta, Senin (10/6).
Kadin menilai kewaspadaan dunia usaha menghadapi AEC perlu ditingkatkan. Pasalnya, Kadin melihat tingkat produksi Indonesia masih kurang efisien.
Hal ini disebabkan infrastruktur yang kurang memadai. Selain itu dari aspek tenaga kerja dan teknologi juga perlu ditingkatkan. Meski demikian, Kadin mengakui beberapa tenaga kerja di Indonesia sudah baik namun tidak memenuhi syarat dari negara lain.
"Pengusaha perlu dukungan pemerintah khususnya cost yang lebih efisien," sambung Bayu Prawira Hie, salah satu Koordinator Komite Tetap Kadin yang juga Rektor Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti itu.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnya