Kadin rayu Jokowi kaji ulang penerapan larangan ekspor mentah
Merdeka.com - Awal tahun lalu, pemerintah resmi menerapkan UU No 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batu bara. Melalui aturan ini, pemerintah melarang pengusaha mengekspor mineral mentah. Mineral mentah harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri sebelum diekspor.
Wakil Ketua Umum Bidang Minerba Kadin Bob Kamandanu mengatakan, implementasi beleid ini menemukan banyak kendala dan masalah hingga saat ini. Pengusaha ngotot mengupayakan agar penerapan aturan ini dikaji ulang. Bob meminta langsung kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk mengkaji ulang larangan ekspor bahan mentah.
"Memang sangat bagus ketika ide dan peraturan ini dilontarkan tapi banyak sekali hal pendukung yang tidak siap membuat pengusaha kesulitan. Kita dari Kadin meminta pemerintah baru (Jokowi) mengkaji lagi masalah hilirisasi mineral ini," ucap Bob dalam diskusi di kantor Kadin, Jakarta, Jumat (29/8).
Bob menilai, dalam membuat aturan ini, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono belum menyiapkan infrastruktur pendukung. Semisal pembangkit listrik yang kuat untuk mendukung pabrik pengolahan atau smelter.
"Berbagai permasalahan terkait dengan hilirisasi kendala utama pengembangan sektor mineral. Ini memerlukan proses transisi yang tidak pendek, diperlukan pembangkit yang besar. Proses perizinan yang cepat, sekarang belum ada," tegasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) ini juga menilai, penerapan bea keluar ekspor mentah hanya memberatkan pengusaha dan menghambat investasi. Kebijakan hilirisasi secara nyata memperbesar defisit neraca pembayaran karena pendapatan negara terus berkurang.
Bob meminta Jokowi dan pemerintahan baru memperhatikan karakteristik masing masing tambang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan dukungan dan aturan yang berbeda.
"Kami minta dilakukan pendalaman karakteristik. Dalam pelaksanaan dengan adanya bea keluar ini juga penghambat investasi mineral. Kadin menyadari transformasi ini tidak mudah. Tapi kami sadar kebijakan ini tidak dirancang menghancurkan negara," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaJokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPotret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.
Rumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca Selengkapnya