Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadin: Pemindahan frekuensi Smartfren bukan yang pertama

Kadin: Pemindahan frekuensi Smartfren bukan yang pertama Smartfren. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Upaya pemindahan frekuensi Smartfren oleh pemerintah didasarkan pada terjadinya gangguan sinyal (interferensi) perangkat radio Smartfren terhadap operator 3G global system for mobile communication (GSM) yang beroperasi pada frekuensi 1800 MHz terus mendapat respon dari berbagai kalangan. Setelah sebelumnya Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan dukungan sebagai bentuk penataan industri telekomunikasi nasional, kini respon positif juga datang dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Komite Tetap Telekomunikasi KADIN Indonesia, Johnny Syuwandi Syam, memandang rencana pemerintah untuk memindahkan frekuensi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dari semula di 1900 MHz ke 2,3 GHz tidak perlu lagi diributkan karena bukan kali pertama terjadi dan dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Sebelumnya pemindahan frekuensi sudah pernah dilakukan pada (Telkom) Flexi dan Star One (Indosat). Buktinya (industri) tidak ada yang terganggu. Tidak ada masalah dan memang tidak perlu dipermasalahkan. Karena memang frekuensi itu domainnya pemerintah, ya sudah kita patuh saja dengan (aturan) pemerintah,” ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (10/4).

Sebagaimana diketahui, upaya pemindahan frekuensi Smartfren oleh pemerintah agar tidak terjadi lagi interferensi, maka Smartfren yang beroperasi di frekuensi 1900 MHz dipindahkan ke frekuensi lain, yaitu di 3,2 GHz.

"Dulu Flexi dan Star One juga beroperasi di 1900 MHz dan lalu dipindahkan ke 800 MHz. Karena sekarang (800 MHz) penuh, jadi mungkin dipilihlah 3,2 GHz dan karena ini pemindahan, maka tidak perlu ada tender. Diharuskan tender adalah pemain baru. Jadi Smartfren tidak perlu (tender)," jelas dia.

Sementara itu, Ketua ATSI, Alexander Rusli, menambahkan pihaknya mendukung pemindahan Smartfren sebagai bagian dari upaya penataan industri telekomunikasi nasional ke depan seiring dengan makin banyaknya perusahaan pelaku telekomunikasi di Indonesia. Dengan penggunaan frekuensi yang lebih teratur dan tertata rapi, diyakini bahwa yang diuntungkan justru adalah masyarakat selaku pelanggan pengguna jasa telekomunikasi.

"Setiap upaya pemerintah untuk kemajuan sektor (telekomunikasi) ini kami dukung. Upaya penataan frekuensi, minimalisasi interferensi, ini semua demi kemajuan bersama dan hasil akhirnya adalah kepentingan pelanggan. Operator semakin banyak, sedangkan frekuensi yang tersedia terbatas. Jadi pantas untuk ditata ulang agar pemakaiannya lebih efektif dan efisien. Ini harus diapresiasi," ungkapnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global

Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global

Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Apa Saja Tahapan Pemilu 2024? Ini Jadwal dan Alurnya

Apa Saja Tahapan Pemilu 2024? Ini Jadwal dan Alurnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa saja tahapan pemilu 2024, berikut jadwal serta alurnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Akses Tol Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Ditutup Permanen Mulai 18 Februari, Ini Jalur Alternatifnya

Penutupan akses ini rencananya akan dimulai pada 18 Februari 2024 atau hari Minggu pekan ini.

Baca Selengkapnya
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.

Baca Selengkapnya
TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Frans Seda, Tokoh Nasional Asal NTT yang Mengemban Tugas pada Tiga Zaman Indonesia

Mengenal Sosok Frans Seda, Tokoh Nasional Asal NTT yang Mengemban Tugas pada Tiga Zaman Indonesia

Frans Seda beberapa kali menjabat sebagai menteri dan dikenal sebagai pionir dalam bidang telekomunikasi Indonesia.

Baca Selengkapnya